Verrell Bramasta Kena Serangan Black Campaign, Tak Ingin Mundur dari Dunia Politik

Liputan6.com, Jakarta - Verrell Bramasta mengungkap adanya tekanan yang berbeda, antara menjalani politik dan kariernya di panggung hiburan Tanah Air. Diakui Verrell Bramasta, ini kali pertama dirinya merasakan menjadi korban black campaign.

Verrell Bramasta bersyukur memiliki orang tua yang selalu mendukung. Selama memiliki niat baik terjun ke dunia politik, Verrell tak khawatir dengan para oknum yang ingin menjatuhkan dirinya.

"Di entertaiment kalau orang enggak suka atau orang mau menjatuhkan, caranya keliatan dari depan. Kalau ini pertama kali aku merasakan ada black campaign," kata Verrell Bramasta di Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

"Mama papa selalu bilang selama niat kamu baik selama punya prinsip yang benar enggak perlu takut. Kamu berdoa, karena insyaAllah manusia mau menjatuhkan bagaimana pun kalau Tuhan tak berkehendak, tak akan berhasil," sambung Verrell.

Verrell mengatakan, kill the messenger menjadi salah satu cara yang kerap dilakukan untuk menjatuhkan lawan politik. Terlebih di musim pelaksanaan Pemilu.

"Sebuah ancaman yang kita bisa lakuin, yaitu orang ini kita bunuh dengan cara kita hancurin kredibilitasnya," jelas Verrell.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Salah satu black campaign yang menimpa Verrell adalah soal fotonya yang diduga cium bibir Athalla Naufal. Bahkan, ada juga yang mempertanyakan orientasi seks kakak beradik tersebut.

"Mungkin temen-temen media udah pada tau. Kemarin di media sosial disebarin foto aku sama adik aku, yang padahal sebenernya tidak seperti itu sama sekali," aku Verrell.

Kondisi itu tidak membuat goyah langkah Verrell di dunia politik. Diketahui, Verrell menjadi salah satu artis yang mencalonkan diri maju sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) di Pemilu 2024 lewat Partai PAN.

"Jadi menurut aku itu bukan sesuatu beban atau sesuatu yang perlu aku khawatirkan. Malah itu memotivasi aku dan keuntungan buat aku," pungkas Verrell Bramasta. (M. Altaf Jauhar)