Liputan6.com, Seoul - Winter aespa baru-baru ini mendapatkan ancaman keamanan yang tak bisa ditelorerir, yakni soal pembunuhan. Dilansir dari Koreaboo, Rabu (9/8/2023), hal ini pertama kali ditemukan netizen dalam sebuah unggahan di komunitas online.
Sang penulis anonim menyebutkan ia akan "menusuk Winter dengan senjata dan membunuhnya saat keberangkatan." Netizen yang menemukan hal inj langsung mengirimkan tangkapan layar unggahan tersebut ke polisi. Petugas kepolisian kemudian mengutus personelnya untuk mengamankan keberangkatan sang vokalis aespa hingga boarding gate dalam keadaan aman.
Setelahnya, agensi aespa yakni SM Entertainment memberikan pernyataan resmi soal hal ini. Pihak agensi menyatakan mereka juga sudah mendeteksi ancaman pembunuhan ini sejak awal.
Advertisement
"Kemarin, sebuah unggahan yang mengancam keamanan Winter dibuat dalam komunitas online. Segera setelah kami mengonfirmasi hà l ini, kami mengajukan laporan ke polisi terhadap sang penulis unggahan, dan kami meminta investigasi secepatnya," kata pihak agensi, dilansir dari Soompi.
SM Perketat Keamanan
Tak hanya itu, SM juga menambahkan bahwa mereka memperketat keamanan untuk Winter, usai insiden ini.
"Kami memperketat tenaga pengamanan kami, dan aespa tiba dengan selamat di negara tujuan berkat kerja sama antara pihak bodyguards dan kepolisian."
Advertisement
Polisi Langsung Mengecek
Tak sampai di sini saja, pihak agensi juga menerima sejumlah laporan atas beberapa insidenyang berbeda. Karena itu, pihak berwajib mengunjungi kantor SM Entertainment dan melakukan pengecekan mengenai sistem sekuriti, dan juga keamanan Winter.
"Pada masa mendatang kami akan terus melakukan yang terbaik untuk melindungi keamanan para artis kami."
Penusukan di Korea Selatan
Seperti diketahui, belakangan marak terjadi gangguan keamanan di Korea Selatan. Kanal Global Liputan6.com melaporkan bahwa terjadi serangan penusukan yang terjadi pada Kamis 3 Agustus dan Jumat 4 Agustus 2023.
Pada insiden Jumat, polisi Korea Selatan menahan seorang pria yang diduga menikam seorang guru sekolah menengah dengan pisau di Kota Daejeon.
Advertisement