Dulu, Personel God Bless Merancang Sendiri Kostum Panggungnya

God Bless tidak hanya dikenal karena karya-karya dan monumental mereka.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 20 Feb 2024, 17:07 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2024, 08:15 WIB
Pameran Retrospektif God Bless
Vokalis God Bless, Ahmad Albar (tengah) bersama Roy Jeconiah (kanan) di acara Temu Sapa Rumah Kita yang digelar dalam rangkaian Pameran Retrospektif God Bless 50, di Galeri Nasional, Senin (19/2). (Liputan6.com/Edu Krisnadefa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Grup band legendaris God Bless tidak hanya dikenal karena karya-karya hebat dan monumental mereka. Grup yang didirikan pada 1973 ini juga selalu diingat orang karena aksi dan kostum panggung mereka yang ciamik.

Ahmad Albar, sang vokalis, menuturkan, dari dulu mereka memang sangat memperhatikan masalah kostum untuk manggung.

"Waktu itu (kostum) kita masih terpengaruh glam rock. Terus, dari tahun 70-an itu masih bau-bau flower generation," ujar Iyek, panggilan Ahmad Albar dalam acara Temu Sapa Rumah Kita yang digelar di Galeri Nasional dalam rangkaian Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun, Senin (19/2).

Yang menarik, Ahmad Albar menuturkan, sejak dulu, mereka merancang sendiri kostum yang dipakai untuk manggung. "Ya, masing-masing (personel) mendesain sendiri. Kecuali jika ada konser khusus, baru kita pakai desainer," Ahmad Albar, yang kini berusia 77 tahun, menambahkan.

Dalam acara yang dipandu exhibition director pameran, Ezekiel Rangga, Ahmad Albar juga mengungkap, terkait kostum panggung, para personel God Bless yang kini beranggotakan Ahmad Albar (vokalis), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor) dan Fajar Satritama (drum), selalu saling memberi masukan.

"Saya tanya ke Donny, saya tanya ke Ian, enaknya bahan ini dibikin apa," ujarnya. "Bahkan, kalau kepepet kita sering saling pinjam."

Langganan Penjahit di Blok M

God Bless
Para personel God Bless saat jumpa pers Pameran Retrospektif God Bles 50 Tahun di Galeri Nasional, Jumat (16/2). (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Sebuah rumah jahit di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, ketika itu menjadi tempat langgganan mereka untuk membuat kostum manggung. Sebab, selain murah, kata Ahmad Albar, sang penjahit juga punya selera yang cocok dengan para personel God Bless.

Saat ini, rumah jahit tersebut, menurut Ahmad Albar telah menjadi besar dan membuka tiga cabang. "Sampai sekarang, kami masih sering kontak, walaupun tidak seperti dulu. Kalau dulu, sebulan sekali pasti kita mampir ke tempat mereka," ujarnya.

 

Bikin Boots ke Bandung

God Bless
Achmad Albar dan personel God Bless dalam Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun yang diselenggarakan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Selain busana, sepatu juga menjadi perhatian khusus para personel God Bless saat beraksi di pentas. "Awal-awal tampil di TIM dulu, kita pakai boots ala Alice Cooper (rocker asal Amerika Serikat)," ujar Ahmad Albar.

Sepatu boots itu kata Ahmad Albar mereka buat di Bandung, Jawa Barat. "Jadi, kita khusus berangkat ke Bandung buat bikin sepatu," dia menuturkan.

Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun sendiri digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, mulai 17 Februari hingga 1 Maret 2024. Selain pameran yang menceritakan perjalanan karier God Bless, juga digelar konser-konser dengan musisi pendukung seperti /Rif, The Sigit, Ras Muhammad, Rumah Sakit, Sir Dandy, St. Loco dan banyak lagi. God Bless sendiri akan tampil sebagai pamungkas pada tanggal 1 Maret 2024.

 

Hits Abadi

Ian Antono - Achmad Albar
Berkolaborasi dengan Blue Fire Project, duo pentolan God Bless bawa spirit musik tanpa teritori di Jazz Gunung Bromo 2022. (Bambang E Ros/Fimela.com)

Dalam rentang karier 50 tahun God Bless sendiri total telah merilis delapan album studio dan sejumlah kompilasi. Hits-hits mereka sejak tahun 1970, 1980, dan 1990-an hingga kini tetap abadi dan menjadi "lagu wajib" pada pencinta rock Indonesia. Sebut saja "Huma di Atas Bukit", "She Passed Away", "Cermin", "Anak Adam", "Semut Hitam", "Kehidupan", "Raksasa", "Menjilat Matahari", "Serigala Jalanan", dan banyak lagi.

Terakhir, tahun lalu, God Bless mengeluarkan album Anthology (50th Years Anniversary) berisi lagu-lagu lama mereka yang diaransemen ulang dengan balutan orkestra pimpinan Tohpati bersama Czech Symphony Orchestra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya