Sandec Sahetapy Kembali Menggeluti Bisnis Tambang, Siap Meramaikan Pasar Emas Indonesia

Sandec Sahetapy sempat vakum selama 12 tahun dari dunia ekspor-impor emas.

oleh Aditia Saputra diperbarui 24 Sep 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2024, 14:40 WIB
Sandec Sahetapy
Sandec Sahetapy menggeluti bisnis perdagangan emas dengan mendirikan PT Sandec Bersama Sejahtera, sebuah perusahaan baru yang diresmikan pada Senin, 23 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta Tokoh seni dan budaya Sri Paduka Kanjeng Pangeran Arya DR (H.C) Sandec Sahetapy Sastradipura, yang juga pemegang Bintang Guardian of the Culture Heritage UNESCO 2017, kembali memperluas cakupan bisnisnya. Kali ini, Sandec fokus pada bisnis perdagangan emas dengan mendirikan PT Sandec Bersama Sejahtera, sebuah perusahaan baru yang diresmikan pada Senin, 23 September 2024. 

Setelah vakum selama 12 tahun dari dunia ekspor-impor emas, Sandec memutuskan untuk kembali terjun ke bidang ini dengan mendirikan perusahaan yang didukung oleh pengalamannya yang luas di industri emas. 

“Bisnis emas ini bukan hal baru bagi saya. Saya memiliki pengalaman yang cukup panjang di sektor ini, termasuk saat menjabat sebagai Asisten Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika pada 2005 serta Staf Khusus Kementerian Perindustrian pada 2005-2016,” ujar Sandec dalam peresmian akta perusahaan di Tangerang Selatan, baru-baru ini.

Selain pengalaman tersebut, Sandec juga pernah mendirikan perusahaan emas pada 2008, bekerja sama dengan rekannya, Purnama. Perusahaan tersebut, PT Purnama Cahaya Mas, bergerak di bidang ekspor-impor emas hingga 2012. Saat itu, Sandec menjabat sebagai Komisaris Utama, dengan perputaran emas terakhir mencapai 250 kg.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bidang Budaya

Sandec Sahetapy
Sandec Sahetapy menggeluti bisnis perdagangan emas dengan mendirikan PT Sandec Bersama Sejahtera, sebuah perusahaan baru yang diresmikan pada Senin, 23 September 2024.

Namun, setelah beberapa waktu berkutat dengan bisnis emas, Sandec beralih ke bidang budaya dengan membentuk Yayasan Cinta Budaya Indonesia dan PT Cinta Budaya Indonesia pada 2016. Yayasan tersebut bertujuan untuk mendukung perkembangan kebudayaan di Nusantara. Bahkan, Sandec pernah memimpin Delegasi Seniman ke Rusia pada 2019 dalam rangka Festival Indonesia Moskow. 

Kini, setelah sukses di dunia budaya, Sandec kembali mengarahkan fokusnya pada perdagangan emas. Dalam struktur perusahaan barunya, Dewi Novita menjabat sebagai Komisaris Utama, Purnama Tirtatjahja sebagai Komisaris, Tiorina sebagai Direktur Utama, dan Muhammad Irsyad sebagai Direktur Kerjasama Regional.

 


Jaminan

Menurut Sandec, masyarakat ingin mendapatkan jaminan bahwa emas yang mereka beli adalah asli dan dapat diandalkan. Untuk itu, perusahaan bekerja sama dengan Brinks Solution Indonesia untuk memastikan pengiriman emas dan perhiasan dilakukan dengan aman dan disertai dokumen lengkap. “Kami menjamin bahwa emas Anda akan sampai dengan selamat dan tanpa kekhawatiran,” tambah mantan Ketua Umum LMK Pelari ini. 

PT Sandec Bersama Sejahtera siap beroperasi di pasar emas Indonesia, baik untuk kebutuhan impor maupun ekspor. Dengan dukungan tim ahli yang berpengalaman lebih dari 28 tahun di bidang ekspor-impor emas batangan, Sandec optimis bahwa bisnis ini akan berkembang pesat.

 


Dukungan

Pada kesempatan yang sama, Purnama Tirtatjahja dan Muhammad Irsyad juga menyampaikan harapan agar semua proses berjalan dengan lancar. “Kami mohon doanya agar semua yang kita mulai hari ini berjalan dengan baik,” ujar mereka. 

Sahabat Sandec, Mayjen (Purn) Unggul K. Yudoyono, yang hadir dalam acara peresmian, turut memberikan dukungannya. "Saya mendukung bisnis yang dijalankan oleh Sandec Sahetapy dan rekan-rekannya. Semoga ke depan berjalan lancar dan sukses," pungkas Unggul.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya