HeadFirst: Band Rock Amerika dengan Sentuhan Indonesia

HeadFirst terdiri dari tiga anggota, dikenal sebagai power trio.

oleh Aditia Saputra diperbarui 08 Nov 2024, 18:18 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2024, 05:00 WIB
HeadFirst (@Rnphoto)
HeadFirst (@Rnphoto)

Liputan6.com, Jakarta HeadFirst, band rock alternatif yang dibentuk di Boston, Massachusetts, AS, pada 2020, mulai menarik perhatian dengan karya-karya yang tersedia di berbagai platform digital. Mereka telah merilis album penuh bertajuk "I Believe" (2021), EP "The Villain" (2024), serta beberapa single, termasuk yang terbaru, "Ambrosia". 

Formasi terkini HeadFirst terdiri dari tiga anggota, dikenal sebagai power trio, yang diperkuat drummer asal Indonesia, Bima Wirayudha, bersama dua musisi asal AS, Siraj Husainy (bass) dan Coby Conrad (vokal, gitar). Ketiganya berdomisili di Boston dan meramu musik yang memadukan energi rock alternatif dengan eksplorasi kreatif.

HeadFirst pertama kali dibentuk ketika para anggotanya masih menempuh pendidikan di Berklee College of Music, Boston. Sebelum mencapai formasi bertiga, band ini mengalami tiga kali pergantian anggota. Pada 2021, album pertama mereka, "I Believe," direkam oleh Bima, Siraj, Coby, bersama dua anggota lain, Shawn Gaskill dan Andru Wilson. Namun, hasil album tersebut dinilai belum memuaskan hingga akhirnya Shawn dan Andru memilih mundur, meninggalkan formasi power trio yang saat ini solid.

"Kami sebelumnya punya vokalis dan gitaris utama, tetapi sekarang kami bekerja dalam formasi tiga orang. Meskipun lebih sulit untuk menciptakan kesan band besar saat tampil live, perubahan ini justru mempermudah proses penulisan lagu, di mana pemikiran kami lebih fokus dan selaras,” kata Bima lantas menjelaskan transisi dari lima anggota menjadi tiga anggota menuntut HeadFirst untuk beradaptasi. 

Pemilihan nama HeadFirst juga mencerminkan filosofi mereka dalam bermusik. “Kami ingin lagu kami tak hanya dikenal sesaat tetapi bertahan lama, dinikmati meski tren berubah,” ungkap Bima.

 

Pengaruh Berklee College of Music dan Pengalaman di AS 

HeadFirst (@Rnphoto)
HeadFirst (@Rnphoto)

Bima, Coby, dan Siraj memiliki latar belakang akademik yang mendukung kualitas musik mereka. Bima dan Coby mengambil jurusan Music Business and Management, sementara Siraj memilih Songwriting di Berklee. Kemampuan akademik mereka memberi keunggulan dalam menggarap karya-karya HeadFirst secara profesional. 

Walaupun masih baru di skena musik indie AS, mereka sering tampil di pesta rumahan dan acara kampus. “Tampil di AS memiliki kesan tersendiri bagi saya, khususnya sebagai musisi asal Indonesia,” ujar Bima.

 

Album Baru dan Pendekatan Kreatif 

HeadFirst (@Rnphoto)
HeadFirst (@Rnphoto)

HeadFirst saat ini sedang mempersiapkan album terbaru mereka bertajuk "Modern Role Models" yang direncanakan rilis pada awal 2025. Album ini akan memuat 11 lagu yang dikembangkan lewat sesi jamming, di mana setiap lagu mulai terbentuk secara alami hingga mencapai arahnya. 

Bima menjelaskan bahwa proses kreatif mereka memerlukan waktu, terutama dalam merancang struktur lagu. “Kami ingin dinamika lagu bertahap, dari awal yang lembut hingga mencapai puncaknya,” jelas Bima. Proses rekaman album ini berlangsung di studio Q Division dengan dukungan produser dan engineer ternama, Matthew Ellard, yang sebelumnya menangani artis besar seperti Motorhead, Weezer, dan Radiohead. “Kami sangat beruntung bisa bekerja dengan beliau untuk album kedua kami,” tambahnya.

Di sisi lirik, album ini mengekspresikan pengalaman emosional para anggotanya selama berkarier, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan dan depresi. Bima menjelaskan bahwa album ini seperti kisah hidup mereka yang dituangkan dalam musik.

 

Rencana Promosi dan Harapan untuk Tampil di Indonesia 

Album "Modern Role Models" tidak hanya akan tersedia di platform digital, tetapi HeadFirst juga berencana merilis video musik untuk single pertama dari album tersebut di YouTube. Mereka pun berkomitmen untuk terus aktif tampil di panggung, dan Bima secara khusus berharap bisa membawa bandnya tampil di Indonesia. “Ada kebanggaan tersendiri memiliki band di Amerika yang anggotanya mayoritas orang AS, tapi aku, sebagai orang Indonesia, bisa bermain bersama mereka,” tutup Bima. 

Dengan segala persiapan yang matang dan dukungan dari penggemar, HeadFirst siap untuk meramaikan dunia musik indie, baik di AS maupun di luar negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya