Ungkapan kesedihan turut datang dari kolega menyikapi meninggalnya Murry Koes Plus. Bens Leo, pengamat musik, yang mengikuti karier Murry sejak tahun 70an, mengakui bahwa Murry adalah sosok pemberi warna dalam band legendaris tersebut.
"Memberi warna Koes bersaudara ke Koes Plus itu Murry. Ada unsur rocknya drumnya. Dia juga orangnya nggak suka becanda, cuma menimpali," kata Bens saat dihubungi via telepon, Sabtu (1/2/2014).
Murry tutup usia pada umur 64 tahun, Sabtu (1/2) pukul 05.00 wib di kediamannya di Komplek Kranggan Permai, Bekasi, Jawa Barat. Hingga saat ini, jenazah masih disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, selepas Dzuhur.
"Saya ingat sekali tahun 2003, Jakarta Fair. Murry bilang ke saya nggak bisa main. Sakit Hernia. Tapi dia profesional, tetap main dua lagu di depan penggemar. Meski maksa, tapi bisa bikin bangga, karena formasi lengkap," lanjut Bens.(Jul/Rul)
"Memberi warna Koes bersaudara ke Koes Plus itu Murry. Ada unsur rocknya drumnya. Dia juga orangnya nggak suka becanda, cuma menimpali," kata Bens saat dihubungi via telepon, Sabtu (1/2/2014).
Murry tutup usia pada umur 64 tahun, Sabtu (1/2) pukul 05.00 wib di kediamannya di Komplek Kranggan Permai, Bekasi, Jawa Barat. Hingga saat ini, jenazah masih disemayamkan di rumah duka dan akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, selepas Dzuhur.
"Saya ingat sekali tahun 2003, Jakarta Fair. Murry bilang ke saya nggak bisa main. Sakit Hernia. Tapi dia profesional, tetap main dua lagu di depan penggemar. Meski maksa, tapi bisa bikin bangga, karena formasi lengkap," lanjut Bens.(Jul/Rul)