Penjelasan Risma Setelah Masuk Pengurus Pusat PDI Perjuangan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk dalam kepengurusan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2019-2024 menjadi Ketua Bidang Kebudayaan

oleh Liputan Enam diperbarui 11 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2019, 12:00 WIB
Megawati dan Risma
Ketua Umum PDIP Megawati Seokarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dhimas Prajasa)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) siap mengemban amanah setelah dirinya masuk dalam kepengurusan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2019-2024 menjadi Ketua Bidang Kebudayaan dalam sidang paripurna Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Sabtu (10/8).

"Saya belum tahu. Nanti saya coba ya. Saya belum pernah menjadi pengurus partai, belajar lah nanti coba dilihat," kata Wali Kota Risma, Sabtu 10 Agustus 2019, dilansir Antara.

Saat ditanya perasaannya mendapat mandat sebagai fungsionaris DPP PDIP, Tri Rismaharini mengaku biasa saja. Namun, kepercayaan tersebut baginya adalah sebuah tanggung jawab yang harus dijalankan. Sebagai pengurus partai, dirinya tak ingin hanya namanya yang tercatat dalam SK Kepengurusan.

"Saya tidak mau cuma ditulis. Makanya saya pelajari nanti bagaimana," ujar dia.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini secara terbuka menyampaikan alasan dirinya memilih bergabung PDI Perjuangan. Ia menjelaskan, di partai berlambang kepala banteng ini tidak pernah bicara soal uang karena segala sesuatu diselesaikan dengan gotong royong, urunan.

Alasan lainnya, lanjut dia, adalah soal ideologi. Bagi Risma, ideologi yang ditanamkan oleh PDI Perjuangan selaras dengan ajaran orang tuanya. "Kita tidak boleh membeda-bedakan orang, kemudian perhatian sama orang kecil," katanya.

Sekian lama menjadi kader PDI Perjuangan, Tri Rismaharini merasa nyaman. Meski saat ini posisinya sebagai birokrat, sekaligus politisi, tetap tak ada yang berubah pada dirinya. Ia memiliki prinsip mengalir saja dan apa adanya dalam menjalankan tugas-tugasnya.

"Seperti waktu dipercaya sebagai Presiden UCLG, saya mengalir saja. Susah kalau saya harus menjadi sesuatu yang baru," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Belajar dari Megawati

Selama menjadi kader partai, Risma memiliki hubungan yang dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Risma bercerita, bahwa dirinya banyak belajar dari Putri Proklamator RI tersebut. Dalam beberapa kali pertemuan, ia sering bertanya langsung ke Megawati jika menemui persoalan.

"Sering kali kalau saya tidak ngerti belajar ke beliau, seperti tentang manajemen bencana. Sewaktu menjabat Wapres, beliau diserahi Gus Dur menangani bencana. Beberapa sudah saya lakukan di sini semisal pemisahan antara bencana basah dan kering," katanya.

Pelajaran lain, yang ditularkan Presiden ke-6 RI kepada Risma yakni berkaitan dengan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak balita. Namun demikian, ia mengaku, tak ada anjuran khusus dari Megawati dirinya harus seperti apa, dalam menjalankan roda pemerintahan di Surabaya.

Sebagai pimpinan partai, menurut Risma, Megawati mengajarkan kepada seluruh kadernya terutama yang menyandang jabatan publik untuk perhatian kepada wong cilik. "Karena partainya wong cilik, jadi perhatian sama orang kecil disampaikan ke semuanya," katanya.

Risma kembali mengungkapkan, rasa nyaman menjadi kader PDI perjuangan adalah perhatiannya yang begitu besar terhadap masyarakat kecil. Hal itu selaras dengan keinginan Risma, karena selama menjabat wali kota, dirinya lebih banyak memikirkan nasib orang-orang kecil.

"Saya tidak betah kalau di suruh yang aneh-aneh. Selama ini selalu kepikiran, warga saya bisa makan atau tidak," ujarnya

Risma menambahkan, saat bertemu dengan Megawati pembicaraan bisa berlangsung cukup lama. Dengan seringnya bertemu, ia bersyukur mendapat ilmu banyak dari orang nomor satu di PDI Perjuangan itu.

Akan tetapi, Risma mengelak, apabila Megawati mempunyai perhatian khusus terhadap perkembangan Kota Surabaya. "Semuanya diperhatikan, tidak hanya Surabaya saja. Kebetulan Ibu (Megawati) pernah kuliah di pertanian, jadi kadang ada koreksi dan masukan tentang taman, pertanian dan sebagainya," kata dia.

Ini Susunan Pengurus DPP PDIP Periode 2019-2024

Megawati Sampaikan Pentingnya Menjaga Keutuhan Bangsa
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri didampangi Tokoh PDIP yang juga Menko PMK Puan Maharani tiba menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menentukan kepengurusan DPP partainya periode 2019-2024. Susunan kepengurusan itu diumumkan, di depan para peserta Kongres V PDIP.

"Ini namanya nih, tidak pakai gelar. Supaya nama saja seperti sehari-hari saya panggil. Jumlahnya tetap 27," kata Megawati di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Sebelumnya, Ketua Organizing Committee Kongres V PDIP I Wayan Koster menyampaikan struktur kepengurusan DPP PDIP 2019-2024 tetap akan berjumlah 27 personel.

Menurut Koster, penunjukan pengurus DPP menjadi kewenangan penuh Ketua Umum terpilih Megawati Soekarnoputri dan akan diumumkan serta dilantik dalam Kongres V PDIP, Sabtu hari ini.

"Besok (Sabtu hari ini) agendanya penyerahan keputusan-keputusan Kongres V dan palu pimpinan kongres kepada ketua umum terpilih. Kemudian pengumuman, pelantikan dan pengambilan sumpah janji pengurus DPP PDIP 2019-2024 oleh ketua umum. Jumlah pengurus tetap 27 personel," kata Koster, Jumat (10/8/2018) malam.

Koster mengatakan pada Jumat malam, peserta Kongres PDIP telah melakukan sidang komisi. Sidang komisi dibagi menjadi lima yaitu komisi satu yang berkaitan dengan ideologi dan trisakti Bung Karno yang dijadikan pedoman dalam program partai lima tahun ke depan.

Komisi kedua berkaitan kebijakan politik legislasi anggaran dan pengawasan.

 

Susunan Pengurus

5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kelima, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya memenangkan pilpres dan pileg sebagai satu tarikan napas perjuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

1. Ketua Umum: Megawati Soekarnoputri.

2. Ketua Bidang Kehormatan Partai: Komarudin Watubun.

3. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu: Bambang Wuryanto

4. Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi: Djarot S Hidayat

5. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi: Sukur Nababan

6. Ketua Bidang Politik dan Keamanan: Puan Maharani

7. Ketua Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan: Yasonna H Laoly

8. Ketua Bidang Perekonomian: Said Abdullah

9. Ketua Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup: I Made Urip

10. Ketua Bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan: Rohmin Dahuri.

11. Ketua Bidang Luar Negeri: Ahmad Basarah

12. Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana: Ribka Tjiptaning.

13. Ketua Bidang Industri, Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial: Nusyirwan Soejono

14. Ketua Bidang Kesehatan dan Anak: Sri Rahayu.

15. Ketua Bidang Kebudayaan: Tri Rismaharini

16. Ketua Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat: Mindo Sianipar

17. Ketua Bid Pariwisata: Wiranti Sukamdani

18. Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga: Eriko Sotarduga

19. Ketua Bid Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME: Hamka Haq.

20. Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital: Prananda Prabowo.

21. Sekretaris Jenderal (Sekjen): Hasto Kristiyanto.

22. Wakil Sekjen Bidang Internal: Utut Adianto.

23. Wakil Sekjen Bidang Program Kerakyatan Sadarestuwati

24. Wakil Sekjen Bidang Program Pemerintahan: Arief Wibowo

25. Bendahara Umum: Olly Dondo Kambey.

26. Wakil Bendahara Umum Bidang Internal: Rudianto Tjen.

27. Wakil Bendahara Umum Bidang Program: Juliari Peter Batubara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya