Penjara Kalisosok Surabaya Genap Berusia 211 Tahun

Penjara Kalisosok di Surabaya ini belum jelas status kepemilikannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi Sel, Tahanan, dan Rumah Tahanan
Ilustrasi Sel, Tahanan, dan Rumah Tahanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Penjara Kalisosok, penjara bawah tanah pada 1 September 2019 genap berusia 211 tahun. Meski demikian, Penjara Kalisosok di Surabaya ini belum jelas status kepemilikannya.

Demikian mengutip dari instagram @lovesuroboyo, ditulis Minggu (1/9/2019). Status kepemilikan Penjara Kalisosok yang belum jelas ini juga membuat bangunan itu menjadi kurang terurus dan terkesan menyeramkan.

Padahal penjara di Surabaya ini menyimpan sejumlah cerita. Pemerintah Belanda membangun Penjara Kalisosok pada 1 September 1808. Untuk membangun penjara ini, Belanda harus kucurkan dana 8.000 gulden.

Penjara yang berada di Kawasan JMP Surabaya Utara ini pernah dihuni oleh pejuang kemerdekan Indonesia. Pejuang kemerdekaan itu mulai dari Soekarno, WR Soepratman, Kiai Haji Mas Mansur hingga Cak Durasim.

Para penghuni penjara ini kebanyakan yang dianggap mengancam dan memprovokasi masyarakat agar semakin benci penjajah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, di masa lalu, penjara ini memang disebut-sebut sebagai tempat yang paling ditakuti para narapidana. Hal ini karena tempatnya yang sempit, gelap dan pengap.

Satu ruangan hanya berkapasitas 20 orang. Akan tetapi, kala itu dipaksa agar mampu ditempati 90 orang. Dinding antarbiliknya pun dibuat sangat tebal. Diketahui, dahulu penjara bawah tanah ini digunakan sebagai tempat penyiksaan.

Adapun penjara ini dibangun saat kepempinan Herman Williem Daendels, yang saat itu menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36.

 

(Kezia Priscilla, Mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya