Respons Aliansi Pelajar Surabaya soal Kritik terhadap Risma

Kalangan pelajar dan kaum milenial Surabaya turut angkat bicara terkait pernyataan politikus Nasdem Imam Syafii yang mengkritisi metode kerja para pejabat Pemkot Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Nov 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 19:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Aliansi Pelajar Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kalangan pelajar dan kaum milenial Surabaya turut angkat bicara terkait pernyataan politikus Nasdem Imam Syafii yang mengkritisi metode kerja para pejabat Pemkot Surabaya yang dinilai "pencitraan" karena sering turun ke masyarakat.

"Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) dan jajaran Pemkot Surabaya memang metode kerjanya seperti itu, turun lapangan, cari tahu masalah di masyarakat, kasih solusi. Itu bukan pencitraan, karena memang pejabat publik seharusnya begitu. Masak kita ingin pejabat publik hanya berdiam di kantor yang ber-AC, tidak mau berpeluh keringat di tengah rakyat?" kata Pendiri Aliansi Pelajar Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro, Jumat (1/11/2019).

Lebih lanjut ia menuturkan, rakyat ingin pejabat publik yang rajin turun ke lapangan. Dengan begitu masyarakat bisa bertanya. "Jika ada yang mengkritik pejabat yang sering ke lapangan, maka kritik itu mewakili suara siapa?” ujar peserta terbaik Kursus Politik Cerdas Berintegritas yang digelar KPK tersebut.

Seno mengatakan, kritik Imam kepada Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi yang dituding "pencitraan" karena sering ke lapangan juga tidak relevan.

"Dengan ke lapangan kan tahu secara riil kebutuhan masyarakat di bawah. Sehingga, perencanaan kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya memang berasal dari kehendak rakyat," ujar dia.

Lagipula, lanjut Seno, pejabat Pemkot Surabaya yang rajin turun ke lapangan adalah bagian dari tim birokrasi yang bekerja dalam sebuah sistem.

"Bu Risma tidak mungkin bekerja sendiri. Beliau punya tim. Mereka turun ke lapangan karena membantu Bu Risma. Jadi bukan offside seperti ditudingkan oleh Pak Imam Syafii, dan tidak pas jika dikaitkan dengan Pilwali Surabaya," ujar dia.

Seno meminta wacana politik dibangun berdasarkan data, bukan hanya asal kritik karena asumsi atau sentimen. 

"Sekarang begini, data dan faktanya rakyat cinta gaya bekerja Bu Risma yang kemudian diikuti oleh seluruh pejabat Pemkot sampai lurah. Lalu kalau datanya bicara bahwa rakyat senang dengan pejabat turun ke lapangan, masak kita malah mengingkari suara rakyat, masak ada politisi ingin menjauhkan pejabat publik dengan rakyatnya?” kata Seno.

"Pokoknya anak-anak muda di Surabaya siap berada di belakang Bu Risma," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Politikus Nasdem Kritik Kepala Bappeko Surabaya

Politikus Nasdem sekaligus Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem DPRD Surabaya, Imam Syafii mengkritisi Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi yang dinilai turun ke lapangan karena bakal ikut Pilwali.

"Ini mau Pilwali, saya langsung saja, Kepala Bappeko itu sering offside. Hal-hal yang seharusnya dikerjakan Kepala Dinas langsung dikerjakan sendiri," kata Imam.

Imam mengingatkan agar Kepala Bappeko bekerja sesuai tugas dan fungsinya. "Hanya sampai perencanaan saja. Kalau sudah sampai program atau apa lainnya kan sudah offside," kata Imam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya