Surabaya Terapkan Tilang Elektronik, Wali Kota Risma Masih Galau?

Wali Kota Risma bercerita penerapan tilang elektronik di Surabaya ini berawal dari kekhawatirannya

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Jan 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 16:30 WIB
Wali Kota Risma dan Tilang Elektronik
Wali Kota Risma merasa lega dengan keberadaan tilang elektronik di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya Wali Kota Risma bisa tersenyum lega dengan pemberlakuan tilang elektronik di Surabaya. Ia merasa yakin Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah sangat siap menerapkan kebijakan ini.

Setiap sisi Surabaya terpantau kamera CCTV selama 24 jam. Di jalan-jalan, setiap 15 meter ada kamera yang mengawasi gerak-gerik seluruh penghuni kota. Untuk kamera pengawas lalu lintas memiliki kecepatan 400 kilometer per jam, sedangkan kamera keamanan berkecepatan 80 kilometer per jam.

“Di dalam mobil bukan hanya wajah yang terekam, tetapi gerak-gerik juga terdeteksi, dan terhubung dengan data kependudukan seluruh Indonesia," ujar Wali Kota Risma dalam sambutan peresmian program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik, Kamis (16/1/2020).

Ia bercerita, penerapan tilang elektronik di Surabaya ini berawal dari kekhawatirannya. Dulu, setiap hari terjadi lebih dari 10 kecelakaan lalu lintas. Bahkan, dua hari sekali selalu ada yang meninggal di jalan raya.

Tidak sampai di sini, kekhawatiran Wali Kota Risma kian bertambah karena pada tahun lalu terjadi tiga kali penculikan anak di sekolah.

“Makanya seluruh bangunan gedung di Kota Surabaya dipasangi CCTV dan semuanya itu bisa terkoneksi ke seluruh kamera kami,” ucap Wali Kota Risma.

Ia mencontohkan apabila ada seorang pencuri, maka bisa terdeteksi melalui baju atau kacamata, bahkan hanya lewat gerak-geriknya. Melalui tilang elektronik juga bisa diketahui jalur perjalanan si pencuri. Kamera bisa memetakan jalur perjalanan pencuri dan membentuk jaringan atau peta lintasan pencuri.

Wali Kota Risma mempersilakan bupati atau wali kota yang ada di Jawa Timur untuk menggunakan sistem yang sudah diterapkan di Surabaya ini.

“Silakan kalau mau menggunakan, apalagi sistem ini diakui para ahli dan merupakan buatan sendiri yang didampingi oleh ahli-ahli dari ITS,” tutur Wali Kota Risma.

 

Menciptakan Budaya Tertib Lalu Lintas

Wali Kota Risma dan Tilang Elektronik
Wali Kota Risma merasa lega dengan keberadaan tilang elektronik di Surabaya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan penerapan tilang elektronik ini dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur. Ia yakin penerapan sistem ini di suatu daerah akan menciptakan budaya tertib berlalu lintas bagi masyarakat.

“Apalagi, CCTV yang digunakan tersebut juga mampu merekam berbagai tindakan kejahatan jalan. Jadi, manfaatnya banyak, untuk mencegah kejahatan juga bisa. Masyarakat akan lebih hati-hati dengan penerapan ETLE," kata Luki.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono sangat mengapresiasi penerapan tilang elektronik di Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya. Secara khusus, dia menyampaikan apresiasinya kepada Kapolda Jatim, Wali Kota Risma, Forpimda, dan masyarakat yang mendukung program ini.

“Surabaya memiliki prestasi yang diakui nasional maupun internasional, sehingga ETLE ini akan melengkapi itu semua,” ucap Istiono.

Ia mengakui kecanggihan sistem tilang elektronik yang diterapkan di Surabaya. Sebab, kamera yang digunakan dirakit sendiri dan berkelas internasional.

“Ini juga bisa jadi standar ETLE yang akan diterapkan di provinsi-provinsi lainnya,” kata Istiono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya