Ini Faktor Pendorong Ekonomi Jatim Tumbuh 5,52 Persen pada 2019

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,52 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen pada 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2020, 01:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 01:30 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat ekonomi Jatim tumbuh 5,52 persen pada 2019 atau naik 0,02 poin bila dibandingkan 2018.  Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas nasional sebesar 5,02 persen. 

Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung pertumbuhan positif lapangan usaha. Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menuturkan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2019 terhadap 2018 cukup signifikan terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen.

Ia menuturkan, kondisi ini terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan subkategori penyediaan akomodasi sebesar 8,86 persen.

"Dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen," kata dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 5 Februari 2020.

Lalu diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,55 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga) sebesar 5,97 persen. Diikuti PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) sebesar 4,92 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,81 persen di Jatim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kegiatan Keagamaan Dukung Konsumsi

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Tugu Pahlawan Merah Putih di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Dadang mengatakan, tingginya pertumbuhan LNPRT sepanjang tahun ini dipicu kampanye menjelang pemilihan umum, pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang terjadi pada 17 April 2019 dan kegiatan keagamaan.

Sementara PMTB didorong oleh pembangunan investasi fisik terutama pada pembangunan sarana prasarana dan kawasan permukiman.

"Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga didorong oleh konsumsi pada hari raya keagamaan, pembayaran masuk sekolah, kuliah dan semester. Di samping itu juga pendapatan rumah tangga yang semakin meningkat," tutur dia.

Pada kuartal IV, Dadang menambahkan, ekonomi Jatim masih tumbuh dibandingkan kuartal IV 2018, yakni sebesar 5,58 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya