Liputan6.com, Jakarta - Malang menawarkan beragam wisata menarik. Di kota ini terdapat wisata mulai dari wisata alam, wisata kuliner, hingga wisata sejarah.
Di balik menariknya wisata Malang yang ada, kota ini menyimpan tempat-tempat angker. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, 11 Februari 2020:
Advertisement
Baca Juga
Hotel Niagara
Hotel dengan suasana klasik berdiri sejak 1918, berada di Jalan Dr Soetomo 63 Lawang. Berdasarkan rumor, arsitektur dari hotel ini adalah pria keturunan Brasil bernama Fritz Joseph Pinedo. Pinedo diduga menyelesaikan penggarapan hotel ini selama 15 tahun.
Mulanya, bangunan tersebut dirancang bukan untuk menjadi sebuah hotel melainkan vila. Vila tersebut dibangun atas keinginan seorang pengusaha Tionghoa bernama Liem Sian Joe. Pada masa itu, villa yang dibangun di Lawang sudah cukup banyak.
Tak lama dimiliki Liem Sian Joe, villa tersebut berpindah tangan kepada pengusaha Tionghoa bernama Ong Kie Jay. Kemudian, villa tersebut mengalami pemugaran menjadi sebuah hotel yang kini disebut dengan nama Hotel Niagara.
Bangunan tua juga klasik yang kini telah kosong menguatkan suasana angker dari hotel ini. Kisah angker Hotel Niagara sudah banyak didengar.
Cerita mistis yang beredar di masyarakat kabarnya dari lantai 3 bangunan tersebut kerap terdengar seperti suara pesta. Namun, setelah ditelisik, di lantai 3 suasanya gelap, kosong, dan sunyi.
Cerita tersebut muncul konon ada warga asing yang bunuh diri di salah satu kamar tersebut karena cemburu pada sang kekasih selingkuh saat berpesta di lantai 3.
Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wisma Erni
Wisma Erni berlokasi di samping barat jembatan layang Lawang, Malang, persisi berada di atas bukit. Siapa sangka rumah megah ini ternyata menyimpan kisah miris.
Konon, pemilik wisma tersebut adalah seorang wanita yang bernama Erni, itulah disebut sebagai Wisma Erni. Sang pemilik rumah megah tersebut meninggal karena dibunuh beserta seluruh pekerja yang ada di wisma tersebut. Sang suami pergi meninggalkan bangunan megah sehingga tidak terurus lagi. Kabar yang beredar, Erni sebagai pemilik wisma seringkali muncul di balkon.
Advertisement
Wisma Tumapel
Wisma Tumapel berdiri pada 1928 mulanya memiliki nama Hotel Splendit. Pada masa pendudukan Jepang pada 1944, hotel ini berfungsi sebagai kantor pemerintahan. Kemudian pada tahun 1954 berubah karena digunakan sebagai wisma dosen dan kampus FKIP Universitas Airlangga, Surabaya.
Dari bangunan ini lah muncul mulanya IKIP Malang atau sekarang dikenal sebagai Universitas Negeri Malang. Pada tahun 1968, Â karena luas wisma Tumapel yang tidak pas untuk sebuah kampus, maka bangunan ini difungsikan sebagai wisma milik IKIP Malang.
Wisma ini telah dikosongkan pada 2009 karena rencana dari pihak Universitas Malang ingin menjadikannya sebagai hotel.
Bangunan tua ini memiliki beberapa aturan yang wajib ditaati jika berkunjung, seperti dilarang untuk membuka pintu-pintu yang tertutup, larangan berbicara keras, dan pukul 17.00 bangunan ini harus segera ditutup.
(Nadiyah Fitriyah/PNJ)