ITS Bikin Bilik Sterilisasi Pakai Metode Ozon, Lebih Aman?

Bilik sterilisasi tersebut merupakan salah satu hasil kerja sama riset ITS dan RSUA dalam mengembangkan berbagai inovasi untuk hadapi Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Mar 2020, 17:20 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 17:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS membuat bilik sterilisasi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengirimkan satu unit Disinfection Chamber atau bilik disinfeksi ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). 

Bilik tersebut merupakan salah satu hasil kerja sama riset ITS dan RSUA dalam mengembangkan berbagai inovasi untuk menghadapi virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19. 

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS, Agus Muhamad Hatta mengharapkan, jika hasil dari kerja sama ini dapat membantu dalam pencegahan penyebaran ataupun membantu petugas medis dalam menangani penderita yang terpapar virus ini.

Berbeda dari yang lainnya, disinfection chamber ini bekerja dengan menggunakan ozon (O3). Metode ini dinilai lebih aman jika dibandingkan dengan metode semprot yang menggunakan cairan kimia disinfektan.

"Prinsipnya, metode ozon hanya mengubah oksigen yang ada di udara menjadi ozon,” ujar dosen Departemen Teknik Fisika ITS ini, Selasa (31/3/2020). 

Ozon merupakan salah satu gas yang tidak stabil dan telah terbukti dapat membunuh bakteri atau virus pada konsentrasi tertentu. Setelah digunakan, ozon akan berubah lagi menjadi oksigen di udara bebas sehingga disinfection chamber jenis ini hanya memerlukan bahan baku dari oksigen yang ada di sekitar.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cara Penggunaan Simpel

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS membuat bilik sterilisasi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dosen yang kerap disapa Hatta ini menjamin jika disinfection chamber ini telah diperhitungkan konsentrasi ozon yang dihasilkan di dalam bilik, supaya aman digunakan bagi manusia. Bilik tersebut juga telah dilakukan pengujian sebelum dan sesudah memasuki alat tersebut.

Cara penggunaannya juga cukup simpel. Setiap orang hanya perlu memasuki Disinfection Chamber ketika lampu indikator menunjukkan warna hijau dan keluar ketika lampu berwarna merah menyala. Ketika di dalamnya, pengguna diminta untuk berputar-putar selama sepuluh detik dan diminta untuk tidak menghirup udara agar lebih aman.

Selain mengirimkan ke RSUA, Medical Center ITS juga mendapatkan satu unit Disinfection Chamber ini secara gratis untuk menunjang pencegahan penyebaran dari virus corona baru (Sars-CoV-2) yang memicu COVID-19 di lingkungan ITS. Bersama RSUA, ITS juga sedang mengembangkan beberapa inovasi lainnya, seperti robot, ruang isolasi portabel, rumah sakit portabel, dan lainnya.

Hatta menegaskan, jika ITS tidak menjual disinfection chamber ini. "Namun bila terdapat pihak tertentu yang mau bekerja sama untuk membuat Disinfection Chamber, ITS akan selalu terbuka kepada pihak manapun," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya