Khofifah Beri Apresiasi kepada Pengantar Jenazah Corona COVID-19 di Jatim

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pengantar jenazah pasien Corona COVID-19, Khofifah memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 juta kepada setiap masing-masing orang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Apr 2020, 23:04 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 23:04 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (17/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasinya kepada sejumlah petugas pengantar jenazah pasien Corona COVID-19 di wilayahnya. Petugas pengantar jenazah tersebut selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap dan benar dalam menjalankan tugasnya. 

"Kami menyampaikan dan memberi pemahaman baik kepada para pengantar jenazah maupun masyarakat. Pekerjaan yang dilakukan oleh mereka apabila menggunakan APD dengan benar maka akan aman dan baik," ujar Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam (17/4/2020). 

Sebagai bentuk apresiasi kepada para pengantar jenazah, Khofifah memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 juta kepada setiap masing-masing orang. 

"Kita nanti transfer tanda cinta kami jangan dilihat jumlahnya, kami menghormati proses yang bapak lakukan, memberikan pemahaman kepada masyarakat dan penerimaan yang baik saat proses pemakaman jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19," ucap Khofifah. 

"Pesan saya, mungkin jaga jarak dengan hindari kerumunan, agar wabah ini cepat teratasi begitu. Mari kita sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Khofifah. 

Saat disinggung apakah semua petugas pengantar jenazah pasien Corona COVID-19 mendapatkan uang Rp 1 juta, Khofifah menjawab tidak. 

"Yang mendapatkan uang hanya petugas pengantar jenazah pasien COVID-19 yang hadir di sini dan yang video conference tadi," ucap Khofifah. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Total Pasien Sembuh Corona COVID-19 di Jatim hingga 17 April 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (17/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif Corona COVID-19 terus bertambah di Jawa Timur, dari 514 kini menjadi 522 orang. Namun, tren penambahan tersebut selama dua hari terakhir terus menurun.

Kemarin lusa pada 15 April 2020, ada penambahan 25 pasien positif, tetapi sehari setelah itu cuma ada penambahan 15 orang saja. Sedangkan hari ini hanya ada 8 orang yang terkonfirmasi Corona COVID-19.

Delapan pasien itu berasal dari Kota Surabaya empat orang, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Malang, Bangkalan, Sidoarjo, dan Lamongan.

"Dari 522 orang yang positif ada sebanyak 378 orang yang masih di rawat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 17 April 2020.

Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 1.826 orang, dan 1.014 orang di antaranya masih dalam pemantauan. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 15.942 orang, dan yang masih dipantau ada 7.278 orang.

Merujuk pada terus meningkatnya kasus covid-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.

"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya