100 Karyawan Pabrik Rokok Diisolasi di Hotel

Tim tracing juga sudah menjalankan rapid test (tes cepat Covid-19) terhadap 323 orang karyawan lain di pabrik rokok itu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Apr 2020, 10:35 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 10:34 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Rabu (29/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 163 karyawan pabrik rokok di Surabaya, Jawa Timur saat ini telah diambil sampel swabnya oleh tenaga medis untuk diperiksa dengan metode PCR di laboratorium. Hasil pemeriksaan dengan metode PCR itu diperkirakan keluar paling lambat dalam dua hari ini.

Hal tersebut dilakukan usai dua karyawan pabrik rokok di Surabaya meninggal dunia akibat Corona COVID-19. Tim tracing juga sudah menjalankan rapid test (tes cepat Covid-19) terhadap 323 orang karyawan lain di pabrik itu. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif atau positif  saat rapid test.

"Tadi malam (Selasa 28 April) jumlah yang dilaporkan 63 orang yang positif rapid test, sore ini (Rabu) ada tambahan menjadi 100 orang. Semuanya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan," tutur Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, Rabu, 29 April 2020, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.

Belum diketahui dari mana dua orang karyawan pabrik rokok yang meninggal itu terjangkit COVID-19. "Ini sedang di-tracing lebih lanjut," kata Joni.

Selain itu, manajemen perusahaan juga sudah menutup sementara komplek pabrik tersebut. Joni mengatakan, hasil dari koordinasi dengan pimpinan perusahaan rokok tersebut dan pelacakan sedang berjalan, ada sekitar 500 orang karyawan diliburkan.

"Hasil dari koordinasinya dengan pimpinan PT Sampoerna dan tracing saat ini sedang berjalan. Kira-kira ada 500 orang di pabrik itu (yang berpotensi tertular)," ujar Joni.

"Manajemen sudah menutup sementara kompleks itu. Dan karyawannya juga diliburkan," Joni menambahkan. 

Joni juga membenarkan, ada dua orang karyawan perusahaan rokok itu meninggal pada 18 April 2020. Berdasarkan hasil tes PCR, kedua karyawan itu terjangkit COVID-19.

Tim Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). "Sembilan orang ini sudah menjalani perawatan di rumah sakit," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 Karyawan Perusahaan Rokok Terpapar COVID-19, Rapid Test hingga Swab Digelar

Sebelumnya,  Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jawa Timur (Jatim) Joni Wahyuhadi menyampaikan ada dua karyawan perusahaan rokok meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Ada sebanyak 163 orang lainnya menunggu hasil tes polymerase chain reaction (PCR).

"Hari ini kami tindak lanjuti. Di sana ada dua orang positif dirawat di rumah sakit. Dua-duanya meninggal," tuturnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/4/2020). 

Joni mengatakan, pihaknya telah melakukan tracing atau pelacakan terhadap seluruh karyawan di perusahaan rokok tersebut. Sudah ada 163 orang yang telah menjalani swab.

"InsyaAllah satu dua hari ini sudah keluar hasilnya. Kemudian ada 63 orang yang sudah kami lakukan rapid test, hasilnya reaktif. Mereka sudah diisolasi," ujarnya.

Dia memastikan, terhadap 63 orang yang sudah dinyatakan positif rapid test di RSUD dr Soetomo, Tim RSUD dr Soetomo akan menerapkan swab di ruang isolasi tempat mereka berada untuk dites secara PCR.

"Mulai besok, termasuk yang diisolasi, akan kami kontrol. Mereka datang satu-satu, diisolasi, dan besok ada tenaga medis yang kita tempatkan di ruang isolasi itu. Karena mereka ini tanpa gejala," ujarnya.

Selain yang sudah menjalani swab dan sudah menjalani rapid test, hasil tracing terhadap dua orang yang meninggal positif Covid-19, ada sembilan orang dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP). "Sembilan orang itu sudah masuk rumah sakit sebagai PDP," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya