Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengungkapkan, pihaknya turut mengawal dan memantau proses pemenuhan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos) tunai Kementrian Sosial (Kemensos) untuk masyarakat terdampak Corona COVID-19 di Jatim.Â
"Data bansos tunai yang akan didistribusikan oleh Kemensos yang seharusnya 23 April lalu, datanya sudah ditunggu Kemensos tapi ternyata butuh waktu lagi untuk proses," ujar Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam, 3 Mei 2020.
Emil merinci baru ada 11 kabupaten/kota yang statusnya sudah dimasukkan dan memenuhi kuota bansos-nya 100 persen.
Advertisement
"Ada juga yang sudah submit tapi kuotanya belum 100 persen tergunakan tapi sudah di atas 90 persen. Lalu beberapa daerah ada yang belum submit tapi data yang sudah disiapkan sudah di atas 90 persen dan ada juga yang belum di atas 90 persen," lanjutnya.
Baca Juga
Emil berharap, bagi daerah-daerah yang datanya belum di atas 90 persen segera melengkapi. Hal ini karena Senin, 4 Mei 2020 pukul 24.00 WIB adalah batas terakhir pengumpulan data KPM Bansos Tunai ke Pudatin Kemensos.
"Ada 19 daerah se Jatim yang statusnya di Pusdatin masih di bawah 90 persen. Kami tahu ini sedang berproses dan kami sudah komunikasi," kata Emil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Verifikasi Lagi
Mantan Bupati Trenggalek ini mengungkapkan dari data-data KPM yang disetorkan ke Pusdatin Kemensos akan diverifikasi lagi.
"Mungkin saja akan ada yang ditolak entah NIK tidak valid, atau mengusulkan data yang ganda atau bagian keluarga ASN dan beberapa alasan lainnya," kata Emil
"Tapi kita penuhi kuota semaksimal mungkin syukur-syukur 100 persen, kalau tidak pun minimal 90 persen yang dimanfaatkan," lanjutnya.
Sedangkan bantuan dari Pemprov Jatim juga masih menunggu finalisasi usulan dari masing-masing kabupaten kota.
"Pemprov pada intinya menyiapkan dana untuk Pemkab dan Pemkot untuk menyalurkannya. Ada yang mengatakan menunggu hasil Pusdatin Kemensos untuk memfinalisasi usulannya," kata suami Arumi Bachsin ini.
"Kami bisa memahami itu, karena mereka yang paling membutuhkan akan diprioritaskan untuk dibantu melalui Kemensos dulu baru kemudian Pemprov akan masuk menyangga bantuan pangan bagi yang belum mendapatkan bantuan," ia menambahkan.
Advertisement