Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

Untuk mempercepat penyaluran bansos, pemerintah telah menambah jumlah gudang stok penyimpanan sembako untuk bansos presiden dari 5 menjadi 12.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Mei 2020, 23:31 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 23:31 WIB
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19
Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), per-1 Mei 2020, penyaluran bansos presiden telah disalurkan kepada 462.419 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau 48,8 persen dari total sasaran penerima yang sebanyak 947.126 KPM.

Adapun ini disampaikan saat melakukan kunjungan lapangan untuk mengecek stok sembako di MT Haryono, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2020). Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK didampingi Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kemenko PMK Tubagus A Choesni, Asisten Deputi Kompensasi Sosial, Asisten Deputi Konflik Sosial, serta Sekretaris Jenderal Kemensos, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, dan Sesditjen Linjamsos Kemensos.

"Hari ini kita mempercepat bantuan presiden untuk sembako di wilayah DKI dan Bodetabek. InsyaAllah untuk DKI target penyaluran kita hari ini bisa lebih dari 60 persen," kata Muhadjir dalam keterangannya.

Dia menegaskan, untuk mempercepat penyaluran bansos, pemerintah telah menambah jumlah gudang stok penyimpanan sembako untuk bansos presiden dari 5 menjadi 12.

"Kita harapkan stoknya tidak terlambat lagi dan bisa dipercepat. Mudah-mudahan dalam dua hari penyaluran bansos presiden untuk DKI gelombang satu ini bisa selesai," ungkap Muhadjir.

Menurut dia, daerah di DKI Jakarta yang masih rendah tingkat penyalurannya ialah Jakarta Barat (24,5 persen). Sedangkan untuk daerah lain rata-rata sudah di atas 50 persen, terutama yang paling tinggi di Jakarta Pusat yaitu 61 persen.

Adapun mekanisme pengiriman bansos Presiden melibatkan PT POS dan PT Pasar Tani. Kedua PT ini bertanggung jawab dalam pengiriman dari gudang ke titik drop point yang selanjutnya dibagikan ke para KPM oleh RT/RW setempat. Sejak 30 April 2020 untuk mempercepat proses penyaluran, di gudang Carrefour MT Haryono para TNI juga diminta membantu proses memasukkan paket bansos dari gudang ke kendaraan yang akan mengangkut ke titik drop point.

Selanjutnya, pemberian bansos Presiden ini tidak hanya paket sembako seperti saat ini, tapi akan ada juga paket beras saja yang disediakan oleh Bulog. Jadi di salur pertama sembako nanti salur kedua paket beras dan yang ketiga sembako lagi, yang keempat beras lagi dan dua sisa penyaluran terakhir berupa sembako lagi. Diharapkan hal ini akan mempermudah proses penyediaan barang dan mempercepat bantuan diterima masyarakat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bagi Masyarakat Terdampak Corona

Seperti pada kunjungan sebelumnya, ditemui pula persoalan data penerima. Menko menekankan bahwa target penyaluran bansos presiden diutamakan untuk masyarakat terdampak dan belum menerima program nasional baik mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun tidak.

"Kalau memang masih ada yang merasa layak untuk mendapatkan bantuan karena memang dia butuh, prosedurnya bisa melapor RT/RW setempat. Dengan catatan harus melalui proses," tukasnya.

Lebih lanjut, untuk memastikan penyaluran bansos presiden tersebut tepat sasaran, dirinya melakukan kunjungan lapangan ke RW 5 dan RW 6, Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Diketahui penyaluran bansos daerah tersebut telah berjalan baik namun masih perlu perbaikan data untuk penyaluran bansos tahap berikutnya.

“Data akan terus kita sempurnakan. Pastikan bansos presiden ini diutamakan untuk mereka yang terdampak terlebih perhatikan untuk warga yang belum tercatat dalam DTKS, RT/RW/Kelurahan harus pastikan betul ketepatan sasarannya,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya