Kegelisahan Sentra Kuliner Soto Kediri di Tengah Pandemi Corona

Suasana sentra kuliner soto ayam Bok Ijo di areal Terminal Tamanan Kota Kediri Jatim berubah semenjak pandemi Corona melanda.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2020, 04:00 WIB
Sensasi Ayam Bakar dalam Soto Bok Ijo, Kuliner yang Digandrungi Pemudik Sejak 1969
Soto Bok Ijo di Kelurahanan Tamanan Kediri, setiap harinya tidak pernah sepi pengunjung. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya Suasana sentra kuliner soto ayam Bok Ijo di areal Terminal Tamanan Kota Kediri Jatim berubah semenjak pandemi Corona melanda. Penjualan sepi, nyaris tak ada pembeli.

Kuliner soto Bok Ijo di area Terminal Tamanan, Kota Kediri, menjadi salah satu sentra kuliner yang banyak menjadi tujuan pendatang. Soto yang dijual di tempat ini  khas dengan kuah santan dan ayam bakar.

Soto Pak No merupakan pelopor warung soto di kawasan itu. Bisnis yang sudah dijalani sejak 1969 ini harus pasrah menerima omzet yang turun lebih dari 50 persen.

“Sebelum Corona, bisa jual lebih dari 200 mangkuk, kalau sekarang 100 mangkuk saja sudah bagus,” ujar Sunarko, penjual soto Pak No di Sentra Kuliner Bok Ijo Kediri, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (16/5/2020).

Ia bercerita, sebelum pandemi melanda, orang-orang yang datang ke terminal mampir makan di sentra kuliner ini. Namun, saat ini bus ke Jakart, Malang, dan Surabaya tidak ada yang beroperasi. Secara otomatis, pembeli tidak ada, apalagi sekarang juga bulan puasa.

Menurut Sunarko, salah satu penyebab warung soto sepi karena satu warga di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dinyatakan positif Corona Covid-19.

Giman, pengelola warung soto Pak GM yang berlokasi di dekat pom bensin sebelum Terminal Tamanan Kediri, juga merasakan hal yang sama. Sebelum pandemi Corona, ia bisa menjual 100 mangkuk soto, akan tetapi saat ini hanya separuhnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya