28 Santri Gontor 2 Terinfeksi Corona COVID-19

Ada tambahan 32 pasien COVID-19 pada Jumat, 24 Juli 2020 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 22:04 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 22:04 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pasien baru Corona COVID-19 bertambah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Ada tambahan 32 pasien COVID-19 pada Jumat, 24 Juli 2020.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni menuturkan, tambahan pasien baru COVID-19 itu antara lain 28 santri dari Pondok Gontor 2. Kemudian dua warga Kauman masing-masing berusia 35 tahun dan delapan tahun.

Ipong menambahkan, pasien baru lainnya seorang warga berusia 94 tahun dari Sawoo. Ia menceritakan, berawal pada 13 Juli 2020, pasien mengeluh sakit perut dna muntah, kemudian dirujuk ke rumah sakit dan terdiagnosa peritonitis.

Hasil rapid test atau tes cepat reaktif dan dilakukan pengambilan tes usap atau swab. Pada 22 Juli 2020, kondisi pasien menurun dan meninggal dunia.

"Pemakaman telah dilakukan dengan standar COVID-19. Sementara hasil kontak tracing, kontak erat ada delapan orang dan sedang melakukan isolasi di rumah. Selanjutnya akan diambil swab untuk pemeriksaan PCR," ujar dia lewat keterangan tertulis, Jumat, (24/7/2020).

Kemudian ada seorang bayi perempuan berusia sembilan bulan dari Sampung. Ipong menuturkan, bayi dan ibunya pulang dari Kalimantan pada Desember 2019. Mereka tidak pernah kemana-mana.

Pada 15 Juli 2020, mereka melakukan tes cepat karena akan kembali ke Kalimantan. Dari hasil tes cepat, sang bayi reaktif dan ibu non reaktif. Kemudian diambil tes usap pada bayi dan ibunya. Didapatkan hasil PCR, sang ibu negatif dan bayinya positif.

Ipong menuturkan, menurut hasil pelacakan, selama di Sampung, bayi itu  biasa diasuh oleh tetangga dan pengasuhnya ini memiliki riwayat dari luar kota. Sementara didapatkan tiga orang kontak erat yang selanjutnya akan dilakukan testing.

"Gambaran penambahan kasus di atas menunjukkan bahwa  betapa pentingnya physical distancing untuk mencegah penularan COVID-19. Jaga jarak menjadi salah satu syarat mutlak dalam upaya pemutusan rantai penularan, selain pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan protokol kesehatan lainnya," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pasien Sembuh

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Sementara itu, dua pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Ponorogo pada Jumat, 24 Juli 2020. Ipong mengharapkan pasien lain segera menyusul.

Adapun berdasarkan data, pasien sembuh COVID-19 di Kabupaten Ponorogo sebanyak 109 orang, meninggal lima orang, isolasi di rumah sakit dan shelter sebanyak 64 orang. “Total 178 orang,” tutur dia.

Diimbau Disiplin Protokol Kesehatan

Penampakan Grafiti Virus Corona untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat India
Petugas kepolisian India berdiri disamping grafiti yang mengilustrasikan virus corona di Bangalore (3/4/2020). Grafiti tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi lockdown yang diberlakukan pemerintah India sebagai langkah pencegahan COVID-19. (Xinhua/Stringer)

Ipong mengimbau untuk meningkatkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan.Protokol tersebut mulai sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal satu meter saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira, tingkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah, berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Tingkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. Aktifkan kembali peran satgas COVID-19 yang ada di desa untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan," tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya