Konsumsi Listrik Industri Jatim Menurun di Tengah Pandemi COVID-19

Pada Juni 2020 terdapat kenaikan dibanding April dan Mei, karena berada pada periode transisi menuju normal baru dan aktivitas perekonomian di Jatim mulai bergerak.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2020, 17:18 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 05:00 WIB
PLN Tunda Proyek Listrik Demi Penyelamatan Operasional
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik khususnya yang belum memiliki pendanaan demi penyelamatan operasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim Nyoman S Astawa menyatakan pandemi COVID-19 telah menurunkan penggunaan kWh listrik di wilayah setempat, khususnya untuk golongan industri dan bisnis.

"Pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan pertumbuhan kWh golongan industri hingga 3,26 persen secara kumulatif, begitupun pada golongan bisnis turun hingga 3,83 persen," kata Nyoman, dalam keterangan persnya di Surabaya, Jumat, 7 Agustus 2020.

Ia mengatakan akibat turunnya penggunaan listrik itu, tren beban puncak tertinggi di Jawa Timur mengalami penurunan drop hingga 6 persen pada bulan April; 6,9 persen pada Mei; dan 1,7 persen pada Juni, dilansir dari Antara.

"Pada Juni 2020 terdapat kenaikan dibanding April dan Mei, karena berada pada periode transisi menuju normal baru dan aktivitas perekonomian di Jatim mulai bergerak," kata Nyoman.

Nyoman Astawa menambahkan secara umum PLN Jatim siap mendukung dan memfasilitasi pengembangan industri di Jawa Timur dalam menyambut normal baru.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Butuh Peran Serta Masyarakat

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Petugas PLN memperbaiki Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Dia melanjutkan, peran serta dan keterlibatan semua pihak untuk aktif mendorong kemajuan industri di Jawa Timur akan sangat berarti saat ini.

"Kami juga sedang membuat kebijakan normal baru bagi industri besar di Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas dan operasionalnya," katanya.

Oleh karena itu, kata Astawa, PLN Jatim saat ini masih menunggu informasi dari pemerintah daerah mengenai rencana pengembangan kawasan industri, baik yang eksisting maupun rencana ke depan.

"Komitmen dan dukungan pengembangan industri juga telah kami wujudkan dengan prosedur dan layanan PLN yang semakin mudah, terbukti dengan pencapaian Ease of Doing Business Getting Electricity menduduki peringkat ke 86,4 pada tahun 2019," katanya.

Selain itu, kata dia, PLN juga telah memberikan program stimulus TTL untuk pelanggan sosial, bisnis dan industri berupa keringanan pembayaran rekening listrik (berupa pembebasan rekening minimum dan pembebasan biaya beban/abonemen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya