7 Prioritas Pembangunan Daerah dalam RAPBD Banyuwangi 2021

Proyeksi pembiayaan daerah tahun depan direncanakan sebesar Rp99,75 miliar yang berasal dari sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2020, 10:09 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 10:08 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2021 dalam rapat paripurna secara virtual.

Rapat paripurna nota pengantar RAPBD Banyuwangi 2021 itu dipimpin oleh Ketua DPRD Banyuwangi, I MAde Cahyana Negara. Setelah sebelumnya KUA-PPAS telah disepakati bersama oleh badan eksekutif dan legislatif. 

"Menyongsong tahun 2021 Pemkab Banyuwangi akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi serta penyusunan kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel," kata Anas.

Tujuan akhirnya, lanjut Bupati Anas, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan di akhir masa jabatannya mengajak masyarakat untuk tetap menguatkan langkah, melakukan akselerasi seiring meningkatnya harapan masyarakat, serta berdoa bersama agar pandemi COVID-19 segera berakhir.

"Sehingga kita dapat bersama-sama bangkit untuk melakukan pemulihan ekonomi kembali," tuturnya.

Menurut Anas, Pemkab Banyuwangi menetapkan tema pembangunan tahun 2021 yakni "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial Melalui Kebangkitan Pertanian, Pariwisata Dan Penguatan SDM". Tema ini lantas diterjemahkan dalam tujuh prioritas pembangunan daerah.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Prioritas Pembangunan Daerah

Bupati Anas Promosikan Pariwisata Banyuwangi New Normal ke Diaspora Seluruh Dunia
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas paparkan bagaimana visi pariwisata Banyuwangi di tengah masa pandemi.

Prioritas pertama adalah stabisilisasi perekonomian usaha menengah ke bawah yang terdampak COVID-19, kedua memangkas rantai perizina investasi yang rumit. Ketiga revitalisasi dan peningkatan nilai tambah sektor manufaktur, sedangkan prioritas keempat menggairahkan kembali pariwisata prioritas.

Selanjutnya, kata Anas, group of enterprise dengan nilai tambah tinggi di sektor pertanian dan perikanan menjadi prioritas kelima. Sedangkan prioritas keenam dan ketujuh yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berhimpitan dengan prioritas nasional dan provinsi, serta pemberdayaan UMKM.

Di sisi lain, dia menuturkan, meskipun urusan terkait pendidikan dan kesehatan tidak disebutkan secara langsung dalam tema pembangunan 2021, isu pada kedua urusan tersebut tetap menjadi prioritas daerah karena sudah masuk pada prioritas yang wajib dengan sendirinya.

"Terutama pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini dan juga untuk tetap memperhitungkan penyediaan jaring pengaman sosial," ujarnya.

 

Proyeksi Pembiayaan

Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas kembali menjadi narasumber dalam diskusi panel BS Ekonomi Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI tahun 2020

Bupati Anas menyampaikan, proyeksi indikator makro pemkab harus betul-betul dikalkulasi dengan cermat. Katanya, titik rendah pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun depan diproyeksikan sebesar 4,3 persen dan titik moderat pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

"Kebijakan umum belanja daerah pada tahun 2021 diarahkan terutama sebagai upaya antisipatif terhadap dinamika situasi yang difokuskan antara lain untuk pemulihan ekonomi, peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program kegiatan prioritas pembangunan daerah di tengah keterbatasan fiskal daerah," tuturnya.

Anas juga memaparkan proyeksi pembiayaan daerah tahun depan direncanakan sebesar Rp 99,75 miliar yang berasal dari sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) 2020. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp4,4 miliar.

"Pengeluaran pembiayaan daerah tersebut merupakan penyertaan modal daerah pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi dalam program hibah air minum berbasis kinerja," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya