Wali Kota Risma Masih Tunggu Titah Megawati Terkait Tawaran Jadi Mensos

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengungkapkan dirinya lagi-lagi tidak ingin mengincar jabatan menteri sosial.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Des 2020, 18:21 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 18:21 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) hingga saat ini masih menunggu titah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait tawaran menjawab sebagai Menteri Sosial (Sosial) menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Risma mengungkapkan dirinya lagi-lagi tidak ingin mengincar jabatan Mensos.  Akan tetapi, menurut dia, kalau Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri  yang menugaskan ia berani menjalaninya. 

"Oleh karena itu, sekali lagi kenapa saya tidak berani. Siapa pun yang ngomong, kalau saya mendapat perintah Bu Mega. Bu Risma kamu jalani, aku baru jalan," ujar Risma, Rabu (16/12/2020). 

Risma kembali menegaskan, dia tidak pernah meminta  jabatan Mensos. Menurut dia, tanggungjawab sebagai menteri sosial berat. 

"Tapi bukan aku yang minta, atau aku yang kepingin. Kalau aku yang kepingin aku takut itu tadi, karena sekian juta tergantung pada bantuan-bantuan tadi. Kalau aku salah bahaya sekali, aku harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan yaopo," ujar Risma. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma: Pekerjaan Mensos Berat

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Dok Istimewa)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Dok Istimewa)

Risma mengatakan, pekerjaan Mensos sangat berat, karena jutaan orang di Indonesia sangat bergantung dari Mensos. Itulah alasan tidak berambisi menjadi Mensos, kecuali memang mendapat tugas dari Megawati Soekarnoputri. 

"Jadi itu kenapa aku ndak berani sama sekali, siapa pun yang mempengaruhi aku, saya tidak berani berpikir itu, karena itu berat pasti tugasnya. Karena sekian juta orang menggantungkan, mulai bantuan, PKH, apa, apa, kan pasti berat. Makanya kenapa kalau aku tidak berpikir, aku tidak meminta, pasti gusti Allah nanti akan membantu saat aku sulit," kata Risma.

Risma juga memastikan, Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarnoputri belum memberi perintah apapun kepadanya, apalagi terkait isu nenteri yang beberapa hari santer dibahas media. "Belum. Karena memang belum selesai Pilkada Surabaya 2020," ujar dia.

Wali Kota Risma Dikabarkan Dapat Tawaran Jadi Menteri Sosial

(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali pentas pada Sabtu, 24 Oktober 2020 (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Sebelumnya, Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng, membeberkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendapat tawaran menggantikan Juliari Peter Batubara sebagai Menteri Sosial yang tersandung kasus korupsi.

"Saya dapat kabar, jika nantinya Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," katanya di acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Surabaya, Minggu, 13 Desember 2020.

Yusuf semakin yakin kinerja Wali Kota Risma cukup bagus. Terlebih lagi, Risma sudah mengubah wajah Surabaya, bahkan sudah dunia, dilansir dari Antara.

"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu. Ini menunjukkan kalau Surabaya itu kota mendunia," katanya.

Sementara itu, Cawali Surabaya Eri Cahyadi yang menyempatkan hadir dalam tasyakuran itu mengatakan dirinya salut dengan kinerja partai milenial ini.

"Saya yakin, Surabaya membutuhkan pemikiran-pemikiran segar seperti PSI yang mayoritas para pemuda. Saya dan Cak Armuji juga berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada PSI, karena partai ini datang ke tempat saya dan memberikan surat dukungannya tanpa embel-embel apapun," kata Eri.

Selanjutnya

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (Liputan6.com / Abdillah)

Tak hanya itu, Eri Cahyadi yang saat ini yakin menang akan menerima PSI sebagai tamunya, teristimewa di rumah dinas.

"Saya tetap bertempat tinggal di rumah saya sendiri. Kecuali kalau menerima tamu, pakai rumah dinas yang berhadapan dengan rumah dinas Cak Armuji nantinya," katanya.

Sejauh ini suara yang sudah terkumpul di KPU Surabaya sebanyak 83,33 persen. Pasangan Eri-Armuji unggul sementara dengan perolehan suara 57,2 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman 42,8 persen.

Sementara itu, anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PSI Josiah Michel mengatakan pihaknya siap mendukung penuh dan terdepan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya terpilih.

"Karena ini adalah awal dari langkah kita untuk bekerja bagi masyarakat Surabaya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya