Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) imbau seluruh pengelola tempat wisata, perkantoran, hotel, permukiman, hingga restoran untuk tidak menyelenggarakan malam tahun baru. Hal ini seperti pesta kembang api dan hiburan.
"Saya berharap sekali lagi kepada seluruh pihak, saya mohon ayo kita disiplin. Kalau kita bisa memutus mata rantai ini maka tahun depan kita bisa berkehidupan normal dan kembali seperti semula," ujar dia, Kamis (17/12/2020).
Risma tak ingin kasus COVID-19 di Surabaya kembali meningkat seperti yang terjadi usai liburan sebelumnya. Dari hasil evaluasi, ia mengaku kasus COVID-19 di Surabaya sempat meningkat meski angka kesembuhan lebih tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat agar libur Natal dan Tahun Baru tidak pergi ke luar kota untuk merayakannya.
"Karena dari evaluasi kami, liburan bersama kemarin memang mempunyai impact terhadap kenaikan angka confirm COVID-19 ini,” ujar dia.
Risma mengungkapkan, saat ini warga yang terpapar COVID-19, usianya merata, bahkan ada pula yang usia 5-7 tahun. Sementara untuk lansia, justru relatif kecil yang terpapar. “Sekarang ini yang lansia justru kecil sekali yang kena, beda di awal-awal. Kemudian, data kita itu anak-anak muda rate usia 17-29 tahun,” tutur dia.
Oleh karena itu, ia bakal intens sosialisasi kepada masyarakat. Baik sosialisasi melalui surat edaran dan operasi protokol kesehatan bersama tiga pilar. Ia berharap, seluruh sektor dapat disiplin menegakkan protokol kesehatan di setiap lingkungannya.
"Kita ada swab hunter juga. Kita juga sudah ada protokol kesehatan untuk mal, hotel, pasar itu sudah ada semua," kata dia.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnnya Eddizon Izir menuturkan, pihaknya juga mengajak masyarakat agar turut serta menjaga kondusivitas Surabaya. Hal ini terutama dalam upaya penegakan COVID-19.
"Kami dari Polrestabes Surabaya juga akan fokus menegakkan disiplin protokol kesehatan,” ujar dia.
Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya juga melakukan penandatanganan bersama dalam rangka memelihara ketentraman, keamanan, dan ketertiban masyarakat pada Kamis, 17 Desember 2020.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jaga Keamanan Surabaya
Penandatanganan ini bentuk komitmen bersama dalam upaya menjaga kondusivitas Surabaya jelang libur bersama menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Penandatanganan itu diikuti Wali Kota Surabaya Risma bersama jajarannya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnnya Eddizon Isir, perwakilan Korem 084/Bhaskara Jaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kejaksaan Negeri Surabaya dan Kejaksaan Negeri Tanjung Perak.
Hadir pula, Forum Kerukunan Umat Beragama, perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Surabaya serta perwakilan dari organisasi keagamaan. Penandatangan ini juga berlangsung melalui video teleconference (Vidcon) yang diikuti camat, lurah, kapolsek, Danramil, Ketua RT/RW, Ketua LPMK, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat yang ada di 31 kecamatan Surabaya.
Risma mengajak seluruh elemen masyarakat yang ada di Kota Pahlawan untuk bersama menjaga keamanan Surabaya. Menurut dia, kondusifitas suatu kota itu akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat.
"Selama ini kondisi Kota Surabaya relatif sangat aman dan saya juga berharap seluruh warga Surabaya dapat menjaga kota ini. Karena semua akan berimplikasi kepada kondisi perekonomian kita," kata dia.
Ia menyebut, apabila kondisi perekonomian di Surabaya tidak stabil karena kurangnya menegakkan disiplin protokol kesehatan, maka ini dapat berdampak pada seluruh sendi kehidupan.
"Bayangkan kalau kita tidak bisa keluar rumah, kita tidak bisa mencari nafkah, sementara anak-anak kita juga ingin sekolah. Karena itu saya berharap, mari warga Surabaya kita jaga kota ini," pesan dia.
Advertisement