Memetik Segarnya Untung dari Jus Sawi Hidroponik

Sejumlah Warga Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur memanfaatkan pekarangan rumah untuk mengembangkan budi daya sawi hidroponik

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Des 2020, 06:25 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 06:25 WIB
Ilustrasi sawi | Pixabay
Ilustrasi sawi | Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok petani di Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur membuat usaha rumahan yang dapat menopang ekonomi keluarga. Salah satu dengan budi daya sawi hidroponik.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, sejumlah Warga Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur memanfaatkan pekarangan rumah untuk mengembangkan budi daya sawi hidroponik. Dari budi daya sawi hidroponik, warga mampu menghasilkan makanan dan minuman kemasan.

Mereka mengerjakan budi daya sawi itu di sela-sela mengisi waktu saat pandemi COVID-19. Salah satunya dilakukan petani sawi hidroponik Ririn Maimunah.

Dengan mengikuti program pelatihan budi daya sawi yang digelar di desa, Ririn bisa membuat jus sawi. Jus itu terbuat dari hasil tanaman hidroponik yang dijadikan bisnis minuman dalam kemasan.

Ririn baru lima bulan menggarap usaha minuman jus sawi. Namun, ia mengaku bisa membantu ekonomi keluarga dari jus sawi tersebut.

"Mengundang para kader untuk belajar hidroponik dari master-masternya itu, sangat memuaskan, saya bilang ke warga, warga juga suka, promo, setiap ada kegiatan PKK kita selalu bawa jus," tutur Ririn Maimunah, Petani Sawi Hidroponik, seperti dilansir dari Liputan6, ditulis Jumat, (18/12/2020).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Upaya Mengentaskan Kemiskinan

Kepala Desa Bedahlawak, Masrun mengatakan, program pelatihan budi daya tanaman sawi hidroponik serta pengolahannya, dilakukan untuk mengajak warga berwiraswasta.

Hal ini  juga upaya membantu mengentaskan kemiskinan di Desa Bedahlawak. Mengingat pandemi COVID-19, ekonomi warga banyak yang menurun. 

"Berarti kita berusaha, bagaimana warga itu ada tambahan pendapatan dari hidroponik ini, sampai saat ini, ini yang kita upayakan untuk kita intensifkan betul, dan saya berharap nanti Desa Bedahlawak bisa menjadi kampung hidroponik yang 100 persen," ujar Masrun.

Dalam sebulan, hasil budi daya sawi ini, bisa menjual hingga 600 botol jus sawi di pasaran, dengan omzet jutaan rupiah. Jus sawi kemasan minuman berukuran 250 mililiter, dijual dengan harga Rp 5.000.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya