Jual Sayur Hidroponik, Mellie Leonita Raup Omzet Jutaan per Bulan

Dengan modal Rp 5 juta, Sayur Mandjur membeli sayuran dari petani hidroponik yang kemudian dijual kembali ke end user atau retail.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Des 2020, 13:39 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 21:00 WIB
Mellie Leonita (25) yang kebetulan sedang membangun startup di bidang F&B akhirnya membantu para petani hidroponik dengan membuat platform Sayur Mandjur.
Mellie Leonita (25) yang kebetulan sedang membangun startup di bidang F&B akhirnya membantu para petani hidroponik dengan membuat platform Sayur Mandjur.

Liputan6.com, Jakarta - Berawal kepekaannya menjawab permasalahan dampak pandemi Covid-19 di kota Bekasi terkait kesulitan para petani sayur hidroponik dalam menjual hasil panen, Mellie Leonita (25) yang kebetulan sedang membangun startup di bidang F&B, akhirnya membantu para petani hidroponik di daerahnya dengan membuat platform Sayur Mandjur.

Mellie Leonita menjelaskan, Sayur Mandjur adalah platform pemasaran untuk pasokan sayuran hidroponik, sayur konvensional, dan buah dari petani lokal Kota Bekasi. Sayur Mandjur menyasar kepada 2 tipe konsumen yaitu end user dan retail.

Namun, saat ini Sayur Mandjur sedang gencar pemasarannya kepada end user melalui media sosial dan platform www.sayurmandjur.com.

“Besar harapan kami dengan hadirnya Sayur Mandjur dapat membantu para petani lokal khususnya bekasi dan membantu pemutaran ekonomi di wilayah Kota Bekasi,” kata Mellie kepada Liputan6.com, Minggu (22/11/2020).

Lebih lanjut Sayur Mandjur sendiri dimulai pada Agustus 2020. Menurutnya, akibat dari pandemi covid-19 ini membuat beberapa masyarakat di Bekasi kehilangan pekerjaannya baik dirumahkan atau di PHK.

Kata Mellie upaya wilayah kota Bekasi sendiri memiliki ketahanan pangan yang ampuh memenuhi kebutuhan sayur tanpa harus bergantung ke daerah lain. Maka dari itu pihaknya fokus ke pengembangan petani lokal yang ada di kota Bekasi.

“Namun kita melihat permintaan yang ternyata cukup tinggi dari berbagai daerah Jabodetabek jadi untuk end user kita sudah ada di wilayah Jabodetabek,” ujarnya.

Ia pun tak menampik rencana untuk jangka panjangnya untuk membuka Sayur Mandjur di Bali, lantaran ia memiliki partner di sana dan menilai Bali merupakan lokasi yang berpotensi untuk mengembangkan penjualan sayur hidroponik asal Bekasi.

Saat ini jumlah petani yang dibina oleh Sayur Mandjur berjumlah 15 petani, namun untuk seluruhan Sayur Mandjur memang membantu para petani sayuran hidroponik di Bekasi dalam proses penjualan hasil panennya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Jenis

Menyulap Atap Rumah Jadi Kebun Sayur Hidroponik
Warga merawat sayuran yang ditanam menggunakan metode hidroponik di atap rumahnya di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (24/10/2020). Atap rumah dimanfaatkan untuk budi daya sayuran hidroponik guna menambah pendapatan dan tetap produktif di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun jenis sayuran yang panennya banyak itu kangkung, pakcoy, berbagai jenis selada. Tak hanya sayuran itu saja, para petani hidroponik di Bekasi juga menanam sayur kale dan pagoda. Sehingga dijamin sayurnya sehat tanpa mengandung pestisida, sangat cocok untuk orang yang memulai pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran hidroponik.

“Sayuran hidroponik ini adalah salah satu jawaban bagi teman-teman yang mungkin memilih untuk hidup yang lebih sehat, karena sayuran hidroponik ini sudah dapat dipastikan bebas pestisida kita tidak menggunakan pestisida, kita menggunakan media tanam air,” jelasnya.

Dengan modal Rp 5-10 juta, Sayur Mandjur membeli sayuran dari petani hidroponik yang kemudian dijual kembali ke end user atau retail. Harga sayuran yang dijual di Sayur Mandjur bervariasi mulai dari Rp 10 – 26 ribu per 200 gramnya.

“Dari sayur manjur sendiri ada harga yang memang sudah disepakati yaitu harga beli kita ke para petani. Jadi kita itu melihat kualitas produknya dibedakan menjadi Grade A dan Grade B,” katanya.

Untuk omzet sendiri, Sayur Mandjur mampu menghasilkan Rp 6 juta per bulan. Mellie mengatakan pendapatan untuk bulan Oktober sempat menurun, namun November ini mengalami peningkatan hingga 25 persen.

“Target omzet kita Desember ini cukup tinggi karena kita ada kolaborasi dengan salah satu UMKM yang memang mendukung para pengrajin di Indonesia seperti tas anyam belanja untuk ke pasar, selain berbelanja sayuran bisa sekaligus memberdayakan UMKM lain,” ujarnya.

 

Harapan

Menyulap Atap Rumah Jadi Kebun Sayur Hidroponik
Warga merawat sayuran yang ditanam menggunakan metode hidroponik di atap rumahnya di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (24/10/2020). Atap rumah dimanfaatkan untuk budi daya sayuran hidroponik guna menambah pendapatan dan tetap produktif di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Demikian untuk kedepannya Mellie berharap bisa memiliki kurir pribadi untuk mengantarkan penjualan sayur hidroponik kepada para pelanggannya. Selain itu dirinya juga bercita-cita ingin membuat agrowisata sayur hidroponik di Bekasi, sekaligus mengedukasi pengunjung terkait bagaimana cara Bertani secara hidroponik dan manfaat sayurannya.

“Memiliki kurir pribadi. Harapan lainnya adalah aku ingin sekali memiliki agrowisata hidroponik di kota Bekasi dari sayur mandjur dimana nantinya agrowisata ini akan menjadi tempat edukasi, siapapun dari semua kalangan kecil muda dewasa dan tua karena kota Bekasi ini belum ada pariwisata yang dapat ditonjolkan,” ungkapnya.

Demikian ia berpesan kepada generasi cuan, bahwa semua orang itu memiliki peluang untuk bercuan ria tak terhalang oleh usia, yang terpenting ada niat, kemampuan, dan eksekusi. Itulah hal penting yang perlu dilakukan dalam berbisnis.

“Selain itu harus ada plan bisnis yang jelas kedepannya seperti apa, sehingga harus melihat resikonya untuk berjualan seperti apa,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya