Siap Gelar Suntik Vaksin Corona, 4 Meja dan Ambulans Disiapkan di Grahadi

Joni menjelaskan, pada meja pertama digunakan untuk pendaftaran, lalu meja kedua untuk pengecekan, meja ketiga vaksinasi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Jan 2021, 05:11 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 05:11 WIB
Vaksin Covid-19 di Surabaya
Polisi bersenjata bersiaga saat pekerja menurunkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac dari truk setibanya di Surabaya pada Senin (4/1/2021). Pemerintah mulai mendistribusikan 3 juta dosis vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac, ke 34 provinsi Indonesia. (Photo by Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi mengungkapkan, teknis vaksin yang dilakukan pertama kali di Provinsi Jawa Timur, bakal digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis 14 Januari.

"Pencanangann vaksin pertama besok di Grahadi dan ada empat meja yang sudah disiapkan," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (13/1/2021).

Joni menjelaskan, pada meja pertama digunakan untuk pendaftaran, lalu meja kedua untuk pengecekan, meja ketiga vaksinasi.

"Sedangkan meja keempat untuk konservasi, letaknya di dalam, setelah menerima vaksinasi," ucapnya.

Joni mengatakan, untuk segala proteksi terhadap kemungkinan besar imunisasi, pihaknya telah mengantisipasi menyediakan mini ICU dan ambulance yang direct langsung ke RSUD dr Sutomo Surabaya.

"Ini untuk berjaga-jaga hal yang tidak diinginkan walaupun hanya kejadian kecil tapi keamanan itu perlu kita waspadai," ujarnya.

Joni mengatakan, tentang siapa saja yang besok dilakukan vaksinasi, masih menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan karena memang vaksin ini datanya hanya satu pintu yaitu di Kementerian Kesehatan, tepatnya di Subdit Vaksin.

"Penerima vaksinasi yang mendapat tiket, dalam tanda petik setelah registrasi dari situ nanti kami cocokan dengan data yang dimiliki oleh BPJS, baru setelah itu daftar untuk tindakan vaksinasi," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berharap Lancar

Joni juga menjelaskan, sesuai dengan yang disampaikan oleh Kepala Balai POM, Penny Lukito, vaksin yang dipakai ini angka efisiensi atau efektivitasnya 65,3 persen dan itu lumayan bagus karena WHO memberikan syarat 50 persen.

Menurut Joni, vaksin di dalam tubuh atau Imunogenitasnya (Dikenali oleh tubuh) sebanyak 99 persen, jadi setelah tiga bulan dikenali tubuh, tubuh memproduksi antibodi itu 99 persen.

"Kiranya vaksin yang dimatikan virusnya, Insyaallah lebih aman dari pada vaksin-vaksin yang lain karena jenis vaksin ini yang pertama di Indonesia dan semoga tidak ada masalah," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya