Liputan6.com, Malang - Sebanyak 12.900 vaksin Covid-19 akan tiba di Kota Malang pada Februari mendatang. Namun demikian, sampai hari ini belum ada data pasti nama – nama calon penerima vaksin di Malang kota.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, Kementerian Kesehatan telah meminta pemerintah kota agar secepatnya mengirim data nama calon penerima vaksin di Malang. Sebab nantinya masih harus diverifikasi lagi.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
“Sebelum pekan terakhir Januari data itu sudah harus disetor. Sekarang masih proses pendataan,” kata Sutiaji, kamis, 14 Januari 2021.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, pelaksanaan vaksinasi dibagi dalam beberapa tahap untuk beberapa kelompok masyarakat. Vaksin diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di layanan kesehatan, tokoh masyarakat dan lainnya.
“Kalau vaksin sudah tiba, maka yang diprioritaskan lebih dulu ya tenaga kesehatan dan penunjangnya, tokoh agama dan tokoh lainnya mewakili elemen masyarakat,” ujar Sutiaji.
Ada tiga daerah di Jawa Timur yang sedang menggelar vaksinasi pada tahap pertama termin pertama. Yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Pemkot Malang sendiri baru menerima informasi kuota vaksin Covid-19.
“Kami masuk tahap pertama tapi untuk termin kedua pada Februari. Belum tahu kapan pastinya vaksin tiba,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Malang, Nur Widianto.
Selain masih memverifikasi data calon penerima vaksin, Pemkot Malang juga belum bisa memastikan lokasi penyimpanan vaksin Covid-19 di Malang. Penyedian tempat itu jadi tugas Dinas Kesehatan Kota Malang.
“Belum tahu di mana nanti disimpan, Dinas Kesehatan masih menyiapkan,” ujar Nur Widianto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Simbolis Vaksinasi
Di Kota Malang sendiri ada RS Saiful Anwar dan Rumah Sakit Lapangan untuk pasien Covid-19. Kewenangan keduanya berada di bawah Pemprov Jawa Timur. Namun demikian, data seluruh staf dua rumah sakit itu jadi satu dengan Pemkot Malang.
“Pokoknya untuk semua tenaga medis dan tenaga penunjangnya datanya ikut vaksinasi di Kota Malang,” kata Nur Widianto.
Ada beberapa pejabat daerah di Kota Malang yang tidak bisa ikut vaksinasi. Sebab sesuai aturan, mereka pernah dinyatakan positif Covid-19 tak boleh divaksin. Wali Kota Malang Sutiaji, Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto termasuk yang tak divaksin.
“Soal siapa nanti yang simbolis divaksin, bisa wali wali kota dan pejabat lainnya,” ujar Nur Widianto.
Advertisement