Diguyur Hujan, Sejumlah Titik Jalur Pantura Tuban Tergenang

Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Tuban mengakibatkan sejumlah genangan di jalur Pantura. Kondisi itu mengakibatkan aktivitas kendaraan yang melintas dilokasi terganggu atau tersendat.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 21 Jan 2021, 18:23 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 18:23 WIB
Banjir jalur pantura Tuban (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Banjir jalur pantura Tuban (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tuban - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Tuban mengakibatkan banjir di sejumlah jalur Pantura. Kondisi itu mengakibatkan aktivitas kendaraan yang melintas dilokasi terganggu atau tersendat.

Titik langganan banjir di Jalur Pantura berada di Desa Gesing dan Tunah, Kecamatan Semanding, Tuban. Kedalaman air yang menggenang di jalan itu sekitar 20-30 centimeter atau setara dengan betis orang dewasa.

Selain merendam jalan, sejumlah sawah yang ada di pinggir jalan tersebut juga terendam air banjir. Kondisi banjir itu dipengaruhi perubahan tata lahan yang berada di sekitar lokasi.

“Tata lahan dan wilayah mengalami perubahan dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir. Perubahan tersebut tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi, Kamis (21/1/2021).

Selain itu, ia menjelaskan, banjir di jalur Pantura ini terjadi karena adanya kiriman air dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan.

“Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi,” tegasnya.

Agung Supriadi menambahkan, banjir di jalur Pantura itu tidak disebabkan karena pembangunan jembatan baru di sisi utara jembatan Kepet. Untuk memastikan hal tersebut, akan dikoordinasikan dan dikaji lebih lanjut. Pihaknya akan melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

“Akan dilakukan koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” tegasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mogok

Lebih lanjut, kondisi banjir di jalur Pantura itu berimbas sejumlah kendaraan yang melintas harus berjalan merayap. Bahkan menyebabkan sejumlah motor mogok karena terendam air. Ban motor dan mobil tampak terendam ketika melintas jalan tersebut.

“Saya terpaksa dorong motor,” kata Teguh Prayogo (28), warga Desa Plandirejo, Plumpang yang melintas di jalur Pantura.

Teguh yang setiap hari melintasi jalan Nasional itu untuk bekerja di Tuban. Ia bercerita jalan Pakah-Tuban akhir-akhir ini sering terendam banjir akibat hujan deras.

“Saat hujan turun harus berhati-hati, jalannya tidak terlihat karena terendam banjir,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya