Liputan6.com, Surabaya - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam meluruskan kabar di sejumlah media sosial mengenai pemaksaan suntik vaksin Covid-19 kepada masyarakat pengendara kendaraan bermotor di sejumlah gerai vaksin di Pamekasan.
"Tidak ada pemaksaan dalam vaksinasi," kata Badrutt Tamam di Pamekasan, dikutip dari Antara, Sabtu (16/10/2021).
Baca Juga
Ia menjelaskan program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah dalam rangka membentuk kekebalan komunitas sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.Â
Advertisement
Warga yang divaksin oleh petugas medis harus lolos screening, sedangkan yang tidak lolos maka tidak akan divaksin.
Selain untuk meningkatkan kekebalan komunitas, Badrut Tamam mengatakan vaksinasi serentak bertujuan memperluas cakupan vaksinasi, mengingat Pamekasan termasuk salah satu kabupaten di Jawa Timur yang rendah cakupan vaksinasinya.
"Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara TNI dan Polri," katanya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kerja Sama dengan Ormas
Selain itu, upaya lain yang dilakukan Pemkab Pamekasan adalah bekerja sama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan sejumlah pondok pesantren.
Warga yang mengikuti vaksinasi umumnya mengaku tidak ada paksaan sebagaimana kabar yang beredar di sejumlah media sosial.
"Terima kasih atas dukungan para ulama terkait pelaksanaan vaksinasi ini dan mari kita manfaatkan program baik pemerintah ini, demi untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, dengan harapan mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir," kata Baddrut.
Advertisement