Liputan6.com, Malang - Bencana Gunung Semeru erupsi yang terjadi pada akhir pekan lalu tak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisata Gunung Bromo. Pasca erupsi, ratusan pelancong tetap datang berkunjung ke Bromo.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) tetap membuka destinasi wisata Gunung Bromo karena tak terdampak langsung erupsi Semeru. Karena itu, masih banyak wisatawan pesan tiket secara daring dengan jadwal kunjungan hingga akhir pekan nanti.
Advertisement
Baca Juga
“Relatif tak terpengaruh, tak berdampak signifikan ke angka kunjungan wisatawan,” kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB TNBTS, Sarif Hidayat di Malang, Selasa, 7 Desember 2021.
Berdasarkan data BB TNTS, pada periode 4-6 Desember total kunjungan ada sebanyak 1.642 wisatawan seluruhnya domestik. Rinciannya, pada 4 Desember tercatat ada 733 wisatawan, pada 5 Desember ada 734 wisatawan serta pada 6 Desember ada 175 wisatawan.
Sedangkan untuk periode 7-12 Desember 2021 yang sudah pesan tiket secara daring ada sebanyak 1.363 wisatawan dengan dua di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Otoritas taman nasional hanya menutup akses pintu masuk melalui Lumajang.
“Kalau akses masuk hanya lewat Malang, Pasuruan dan Probolinggo yang tak terdampak erupsi Semeru,” ujar Sarif.
Meski begitu, wisatawan tetap diminta patuh protokol kesehatan dan peringatan petugas taman nasional. Gunung Bromo sendiri baru dibuka kembali untuk destinasi wisata pada 30 November 2021 lalu dengan pembatasan kuota kunjungan 25 persen per hari.
Ada lima titik wisata Gunung Bromo yang bisa dikunjungi dengan kuota per hari yakni Bukit Cinta berkapasitas 31 wisatawan, Bukit Kedaluh untuk 107 wisatawan, Penanjakan untuk 222 wisatawan, Mentigen untuk 55 wisatawan dan Bukit Teletubbies untuk 319 wisatawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekomendasi PVMBG
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Bromo masih pada Level II atau waspada. Wisatawan maupun masyarakat dilarang untuk memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Bromo.
Selain itu, wisatawan, masyarakat, pedagang maupun pengelola wisata juga diimbau selalu rutin memantau informasi. Waspada akan terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba - tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
“Seluruh wisatawan maupun masyarakat diimbau selalu patuh dengan aturan itu,” kata Sarif.
Advertisement