53 SD dan SMP di Banyuwangi Terpapar Covid-19

Kata Suratno, untuk menghidari penularan yang lebih besar, sekolah-sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 dilakukan lockdown berbasis kelas selama 5 hari.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 12 Feb 2022, 06:03 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 06:03 WIB
Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi memantau  PTM 50 Persen di salah satu SD di Banyuwangi. (Istimewa)
Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi memantau PTM 50 Persen di salah satu SD di Banyuwangi. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menyatakan, sebanyak 32 SD dan 21 SMP di wilayah terpapar Covid-19. Namun, dia menegaskan itu tidak menjadi klaster sekolah. Sebab di setiap sekolah siswa yang terpapar Covid-19 di bawah 5 persen.

”Tidak ada yang klaster sekolah, karena setiap sekolah yang terpapar hanya satu atau dua siswa saja. Saat ini sudah kita lakukan penanganan. Siswa yang bersangkutan isolasi mandiri karena terogolang orang tanpa gejala," ujar Suratno Jumat (11/2/2022).

Kata Suratno, untuk menghidari penularan yang lebih besar, sekolah-sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 dilakukan lockdown berbasis kelas selama 5 hari.

Itu artinya sekolah yang bersangkutan tidak tutup total, hanya kelas yang dimana ditemukan siswa terpapar Covid-19 saja yang di tutup atau lockdown. Sedangkan kelas lainya tetap bisa menjalankan PTM 50 persen.

"Jadi yang ada kasus itu PJJ tergantung jumlah tadi. Kalau sedikit satu atau dua cukup ruang kelas yang bersangkutan. Tapi kalau agak banyak ada beberapa sekolah yang sudah off atau tutup, tapi untuk sekolah swasata ada kebijakan dari yayasan," sambungnya.

Tersebar di 9 Kecamatan

Suratno menambahkan, untuk sebaran sekolah yang siswanya terpapar Covid-19, berada di 9 kecamatan. Sedangkan sekolah yang ada di 16 kecamatan tidak ditemukan siswa terpapar Covid-19.

"Kami terus memperketat protokol Kesehatan di sekolah- sekolah yang ada di 16 kecamatan itu, termasuk juga sekolah yang ada di 9 kecamatan. Agar siswa yang terpapar Covid-19 tidak terus meluas," katanya. 

Untuk para siswa yang kebetulan ruang kelasnya lockdown diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama sepekan ke depan. Sedangkan siswa yang ruang kelasnya tidak kena lockdown tetap diperbolehkan mengikuti PTM terbatas dengan kuota 50 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya