Liputan6.com, Malang - Pengelola supermarket Lai-Lai di Kota Malang, melayangkan somasi kepada pemilik akun Facebook Reza Fahd Adrian, seorang wisatawan yang tetap berbelanja meski terpapar COVID-19, yang kemudian viral di media sosial.
Kuasa Hukum Lai-Lai Toha mengatakan, pihaknya meminta pemilik akun untuk minta maaf melalui media massa terkait unggahan yang merugikan toko modern tersebut.
"Ini somasi terbuka bagi pemilik akun. Kami meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf melalui media dalam waktu 3x24 jam," kata Toha, dikutip dari Antara, Senin (14/2/2022).
Advertisement
Toha menjelaskan, jika pemilik akun tersebut tidak minta maaf, pihaknya akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.
Hal tersebut dilakukan karena Toko Lai-Lai mengalami kerugian cukup besar karena unggahan yang dilakukan pada 27 Januari 2022 tersebut. Toko tersebut harus ditutup sementara selama lima hari dan mengalami kerugian hingga Rp500 juta.
Pada 27 Januari 2022, akun Facebook Reza Fahd Adrian mengunggah foto tengah berbelanja di Supermarket Lai-Lai, dengan status terkonfirmasi positif COVID-19. Unggahan tersebut kemudian viral di media sosial.
Akibat unggahan tersebut, Pemerintah Kota Malang melakukan pelacakan penyebaran COVID-19 kepada 30 orang karyawan di toko tersebut. Saat itu, satu orang karyawan di toko tersebut dilaporkan memiliki hasil positif COVID-19.
Hal itu menyebabkan Pemerintah Kota Malang memutuskan untuk menutup sementara toko modern tersebut. Akibat penutupan tersebut, kerugian cukup besar dialami oleh pengelola, termasuk pelaku UMKM yang memasok sejumlah produk.
"Selama ditutup kerugian mencapai Rp500 juta. Hal itu karena banyak produk yang basi dan buah-buahan rusak karena tidak bisa dijual," katanya.
Pemasok Tuntut Ganti Rugi
Sementara itu, pengelola Toko Lai-Lai Merry menambahkan pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada pemasok buah dan sayuran serta kue-kue basah yang tidak bisa melakukan pengiriman karena toko harus ditutup sementara.
"Karena keadaan ini, pemasok buah dan sayur termasuk UMKM tidak bisa mengirimkan produk mereka selama kurang lebih satu minggu," ujarnya.
Salah seorang pelaku UMKM yang memasok produk di Toko Lai-Lai, Gati, mengatakan bahwa pihaknya kehilangan omzet harian sebesar Rp500 ribu akibat dampak dari unggahan akun tersebut.
"Kami meminta untuk kerugian kami diganti karena kami kehilangan pemasukan dari omzet Rp500 ribu per hari," katanya.
Advertisement