Kepala Sekolah SMP Swasta Surabaya Diminta Tingkatkan Kompetensi Guru, Ini Tujuannya

Dia meminta para pengurus MKKS SMP Swasta segera membuat prioritas terkait sarana dan prasarana yang ada di sekolah masing-masing.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 17 Feb 2022, 06:09 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 06:09 WIB
Wali Kota Surabay Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabay Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepada MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP Swasta membentuk program peningkatan kompetensi guru agar tidak ada lagi perbedaan sekolah negeri dan swasta.

“Saya berharap ada sumbangsih yang diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sehingga cita-cita saya, bahwa tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta bisa terwujud, agar anak-anak kita bisa memulai pendidikan,” ujarnya saat memberikan pengarahan melalui virtual dalam Rapat Koordinasi MKKS se Kota Pahlawan, Rabu (16/2/2022).

Dia meminta para pengurus MKKS SMP Swasta segera membuat prioritas terkait sarana dan prasarana yang ada di sekolah masing-masing. Ia berharap, sebelum masa jabatannya berakhir, semua sarana dan prasarana tersebut sudah terpenuhi.

“Semua sarana dan prasarana sekolahan, semua kebahagiaan guru, dan semua kompetensi guru harus sudah terpenuhi sebelum tahun 2024,” pintanya.

Untuk mewujudkan hal itu, Eri Cahyadi membutuhkan dukungan dari semua pengurus MKKS SMP Swasta. Ia meyakini, bahwa guru dan kepala sekolah adalah orang-orang hebat yang telah mendidik anak-anak di Kota Surabaya.

“Saya butuh kekompakan njenengan (anda) semua, karena itu akan menjadi amal jariyah saya dan njenengan (anda) semua di kemudian hari,” terangnya.

 

Bangun Ikatan Emosional

Eri Cahyadi meninjau sekolah tatap muka SMP di Surabaya (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Eri Cahyadi meninjau sekolah tatap muka SMP di Surabaya (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh berpesan, agar seluruh kepala sekolah bisa memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya. Tujuannya, adalah untuk membangun karakter para peserta didik yang hilang selama pandemi Covid-19.

“Terutama membangun ikatan emosional antara kepala sekolah dengan guru dan siswanya. Maka kepala sekolah harus mampu membangun empati dan sikap humanis kepada siswa,” ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya