Liputan6.com, Gresik - Pergelaran tradisi peninggalan Wali Songo malem selawe atau malam ke-25 Ramadan kembali digelar di Gresik, Jawa Timur setelah dua tahun dihentikan akibat pandemi COVID-19.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, melestarikan malam ganjil bulan Ramadan tersebut merupakan tradisi turun-temurun yang terus dilakukan oleh masyarakat Gresik.
Baca Juga
Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, mengatakan tradisi malam selawe itu dilaksanakan dengan berziarah ke makam Sunan Giri, sekaligus melaksanakan itikaf atau berdiam diri di dalam masjid.
Advertisement
"Kami bersyukur dengan dibukanya kembali tradisi ini ribuan peziarah lokal maupun luar daerah datang ke Gresik untuk berziarah ke Makam Sunan Giri," katanya di Gresik, Rabu (27/4/2022), dilansir dari Antara.
Hal ini berdampak langsung pada perputaran ekonomi di Gresik sebab para pedagang memanfaatkan momentum ini untuk berjualan, dari mulai kuliner, mainan anak hingga fesyen.
"Alhamdulillah masyarakat Gresik terutama pedagang dapat kembali menikmati tradisi Malem Selawe di wisata religi Sunan Giri. Tentu, ini berdampak positif bagi pedagang terutama pelaku UMKM, ekonominya berangsur pulih dan meningkat," kata Gus Yani.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Gus Yani berharap tradisi tahunan malam selawe ini dapat terus dijaga dan dilestarikan, sebab masyarakat mendapat dua manfaat sekaligus. Pertama, mengasah spiritualitas dan yang kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, Pemkab Gresik meniadakan pergelaran malam selawe selama dua tahun terakhir di wilayah itu untuk menghindari keramaian akibat pandemi COVID-19 serta mencegah kedatangan orang luar Gresik ke wilayah itu.
Advertisement