Moeldoko Apresiasi Program Jagoan Tani Banyuwangi: Indonesia Butuh Kalian

Program Jagoan Tani merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 23 Jun 2022, 00:15 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 00:15 WIB
Kepala Stap Kepresidenan yang juga Ketua HKTI Moldoko meninjau pameran holtikultura di wisata Djawatan Banyuwangi (Istimewa)
Kepala Stap Kepresidenan yang juga Ketua HKTI Moldoko meninjau pameran holtikultura di wisata Djawatan Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko berdialog bersama petani, serta bertemu dengan para Jagoan Tani di Hutan de Djawatan Banyuwangi. Dia mengapresiasi adanya gelaran Jagoan Tani.

"Saya sangat menaruh hormat dan mengapresiasi Banyuwangi yang menyelenggarakan Jagoan Tani yang diperuntukkan bagi anak-anak muda. Indonesia membutuhkan kalian," kata Moeldoko, Rabu (22/6/2022).

Program Jagoan Tani merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi. Sebanyak 1.015 anak muda dari 203 tim mengikuti ajang ini, dengan total hadiah modal Rp125 juta. Berbagai usaha rintisan diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.

Jagoan Tani tahun ini memasuki pelaksanaan tahun kelima. Tak kurang 203 proposal yang terdaftar pada panitia. Dari sejumlah pendaftar tersebut, akhirnya terseleksi menjadi 152 tim. Total semuanya ada 1015 peserta yang terlibat. Komposisinya, 52 persen laki-laki dan 48 persen perempuan.

Dari 152 tim yang lolos tahap administrasi tersebut dilakukan sejumlah tes lanjutan. Mulai dari interview, presentase produk hingga tahapan inkubasi bisnis. Dari berbagai tahapan tersebut, terseleksi 30 startup yang lolos ke babak final.

Moeldoko mengaku senang banyak anak-anak muda yang menaruh minat di bisnis pertanian.  "Saya senang. Saya lihat di sini pertanian banyak peminatnya apalagi anak-anak muda," kata Moeldoko.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tersebut mengatakan, ada beberapa hal yang membuat anak-anak muda harus semangat membangun pertanian Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan negara-negara lainnya. Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki iklim kering dan basah, sehingga memiliki potensi yang besar untuk bersaing dengan negara lain di sektor pertanian.

"Kedua, pertanian mampu membuka lapangan kerja yang luar biasa. Pertanian sangat potensial untuk membuka lapangan kerja baru. Baik dari sisi on farm maupun off farm. Banyak yang bisa dijadikan peluang menjanjikan di sektor pertanian," kata Moeldoko.

 


Terus Berinovasi

 

"Saya lihat tadi Jagoan Tani sudah melingkupi on farm dan off farm. Itu bagus dan harus dikembangkan terus. Saya minta anak-anak muda Jagoan Tani untuk terus berinovasi mengembangkannya. Salah satunya dari sisi digitalisasi," ujar anak petani tersebut.

Menurutnya, anak-anak muda Banyuwangi bisa membuat aplikasi yang bisa mempertemukan suply and demand di sektor pertanian. Bisa berinovasi menghubungkan produsen dan konsumen langsung, atau inovasi lainnya.

"Sejak saya pensiun dari Panglima TNI saya langsung terjun ke pertanian. Karena di situlah hidup saya. Saya anak petani, dan ingin membangun pertanian di Indonesia. Mari semangat, jangan mudah menyerah dengan kondisi. Ciptakan hal-hal baru di dunia pertanian," ujar Moeldoko.

 

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya