Liputan6.com, Surabaya - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Surabaya, merilis Project Based Learning Technopreneurship (PBLT) Wirausaha Merdeka.
Direktur PPNS Eko Julianto mengungkapkan, dengan bergabung ke program wirausaha merdeka PPNS, mahasiswa akan mendapatkan banyak manfaat, diantaranya mendapatkan pembelajaran dengan kurikulum yang berkualitas.
Baca Juga
"Membangun koneksi dengan praktisi bisnis dan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya, mendapatkan pengalaman praktis dalam kewirausahaan dan meningkatkan kompetensi dan daya kerja mahasiswa," ujarnya, Senin (29/8/2022).
Advertisement
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Kabappedalitbang) Surabaya Febrina Kusumawati memberi contoh kerjasama yang dapat dilaksanakan.
“Pemkot Surabaya memiliki E-Peken dimana kami harus belanja produk-produk yang dibutuhkan melalui UKM yang dibina oleh Pemkot. Dari PPT. kita juga bisa melihat potensi-potensi yang bisa adik-adik mahasiswa coba untuk ide bisnis nantinya,” ucapnya.
80 Mentor
Diketahui, selama pelaksanaan program wirausaha merdeka PBLT PPNS, ada lebih dari 80 mentor dari PPNS dan kampus di luar PPNS yang akan turut mengawal, membina, dan terus berpartisipasi aktif mendampingi para mahasiswa yang terlibat sebagai peserta program maupun sebagai mitra dari pelaksanaan program wirausaha merdeka.
Dengan kerjasama dengan berbagai perusahaan yang dimiliki PPNS, serta dukungan dari Pemerintah Kota Surabaya serta KADIN Jawa Timur, PPNS optimis program PBLT ini akan berjalan dengan baik.
Kesuksesan program Wirausaha Merdeka akan melahirkan para calon pemimpin dan inovator bisnis yang dapat memperkecil angka pengangguran, bahkan memperluas jumlah lapangan kerja di Indonesia. Melalui PBLT PPNS, PPNS siap mencetak ratusan technopreneur di Indonesia.
Advertisement