Pria di Banyuwangi Babak Belur Dihajar 4 Orang Bercelurit di Rumahnya

Istri korban, Misrina (55), mengatakan insiden terjadi pada Selasa 27 September sekitar pukul 01.30 WIB. Jumlah pelaku yang menyatroni kediamannya total ada empat orang.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 28 Sep 2022, 00:03 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 00:03 WIB
Nur Hayik (67)  tergolek lemah mengalami luka bacok senjata tajam. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Nur Hayik (67) tergolek lemah mengalami luka bacok senjata tajam. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Nur Hayik (67), warga Lingkungan Kluncing, Kelurahan Giri, Banyuwangi, babak belur dihajar orang tidak dikenal yang menyatroni rumahnya.

Istri korban, Misrina (55), mengatakan insiden terjadi pada Selasa 27 September sekitar pukul 01.30 WIB. Jumlah pelaku yang menyatroni kediamannya total ada empat orang. 

"Mereka masuk lewat pintu samping. Ada empat orang semuanya pakai topeng dan membawa celurit," kata Misrina.

Setelah berhasil masuk ke rumah, mereka langsung berbagi tugas. Dua orang memegang celurit membekap Misrina. Sementara dua orang lain menghajar Nur Hayik dengan balok kayu yang tengah berbaring di atas ranjang. 

"Saya dibekap, ngomong sedikit mulut saya ditutup. Punggung saya juga dipukul pakai gagang celurit. Diancam kalau masih mau hidup jangan banyak ngomong. Bapak dibekap pakai bantal," ujarnya.

Misrina mengaku motifnya bukan untuk menjarah atau merampok. Karena saat kejadian para pelaku melihat barang-barang berharga namun dibiarkan.

"Jadi tidak ada yang diambil. Minta uang atau apa itu enggak. Gak tau kenapa, karena selama ini bapak juga ga pernah ada masalah," tegas Misrina.

Aksi membabi buta itu terhenti setelah Nur Hayik menggigit jari salah satu pelaku. Pelaku berteriak kencang lalu kabur.

"Pas digigit bapak mereka teriak. Terus mereka kabur lari ke arah barat," kata dia.

Akibat insiden itu Nur Hayik mengalami luka robek dibagian kepala belakang dan lebam di mata bagian kanan. Insiden telah dilaporkan ke pihak berwajib. Polisi juga sudah melakukan olah TKP.

"Semalam langsung lapor ke polsek, terus bapak dibawa ke rumah sakit. Sekarang sudah diperbolehkan pulang," tandasnya.

 

 

Respons Polisi

 

Kepolisian Banyuwangi saat ini tengah mendalami kasus penyatronan rumah Nurhayik (67) dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Motif di balik penyatronan masih buram. Akan tetapi polisi menemukan barang yang diambil oleh para pelaku.

"Belum diketahui secara pasti, namun secara analisa dan hasil pemeriksaan di TKP ada salah satu barang yang hilang, dugaan sementara adalah pencurian dengan pemberatan atau kekerasan," kata Wakasatreskirm Polresta Banyuwangi, Iptu Hidayat, Selasa (27/9/2022).

Pihaknya menyebut aksi kekerasan kepada Nurhayik bisa jadi adalah bentuk kekesalan. Karena saat menyatroni rumah tersebut tidak ada barang berharga yang bisa dibawa.

"Diduga karena tidak menemukan barang berharga para pelaku memukuli pemilik rumah," ujarnya.

Sementara kasus ini masih dalam tahap penyeledikan. Polisi saat ini menggali keterangan dari sejumlah saksi.

"Masih kami dalami, dan meminta keterangan sejumlah saksi," tegasnya.

 

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya