Pemkab Lumajang Pastikan Warga di Zona Merah Gunung Semeru Dapat Hunian

Pemerintah Kabupaten Lumajang, memastikan warga yang berada di kawasan zona merah Gunung Semru akan mendapatkan hunian relokasi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 08 Jan 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 18:00 WIB
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperwati (Tengah) memimpin rapat validasi warga yang mendapatkan hunian relokasi (Istimewa)
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperwati (Tengah) memimpin rapat validasi warga yang mendapatkan hunian relokasi (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang, memastikan warga yang berada di kawasan zona merah Gunung Semeru akan mendapatkan hunian relokasi

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, seluruh warga yang bertenpat tinggal di zona merah peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api Semeru menjadi prioritas penerimaan hunian relokasi.

“Kita sudah jelaskan terkait data- data yang tadi dipending tadi sudah clear semua.Data warga yang berada di zona merah harus dan kita prioritaskan masuk di huntap,” ujar Indah Amperawati, Sabtu (7/1/2023).

Untuk diketahui warga yang sudah menjadi prioritas penerima hunian relokasi sudah dilakukan pendataan oleh BPBD Kabupaten Lumajang

Sementara terkait karancuhan data warga penerima hunian relokasi, Wabup Indah memastikan sudah ada verifikasi yang melibatkan pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan Dispendukcapil serta BPBD Kabupaten Lumajang

“Ada data yang tumpeng tindih karena saman nama dan sebagainya itu sudah clear, insyallah dua minggu lagi sudah kita masukkan semua,” paparnya.

Wabup berharap warga yang berada dalam zona merah peta KRB Gunung Semeru mematuhi seluruh arahan untuk berada di hunian relokasi.

“Saaya minta bersabar dulu dan tetap memathui seluruh arahan untuk berada di hunian relokasi,” pungkasnya.

Sementara itu, hingga saat ini status Gunung Semeru masih berada di level III atau Siaga. PVMBG meminta dalam status Siaga saat ini masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut.

Masyarakat tidak melakukan aktivitas di sungai dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. 

Infografis Ragam Tanggapan Sinyal Jokowi Dukung Prabowo Jadi Presiden 2024
Infografis Ragam Tanggapan Sinyal Jokowi Dukung Prabowo Jadi Presiden 2024 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya