Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta) J Rajes Khana menyatakan, mahasiswa dan alumni UTA’45 Jakarta harus mampu berkompetensi dan berkompetisi dalam dunia kerja karena memiliki kesetaraan intelektual.
"Menjadi mahasiswa dengan partisipasi dalam tridharma pendidikan, dan berkontribusi pada Pengabdian masyarakat dan kegiatan sosial masyarakat," ujarnya pada acara wisuda angkatan 2023 di Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 5 Oktober 2023.
Dia meminta para mahasiswa dan alumni memperluas jaringan dan menjaga nama baik UTA’45 Jakarta dengan jiwa nasionalis dan dengan nilai Pancasila.
Advertisement
Periode 2023 ini UTA’45 Jakarta melepas 249 orang lulusan yang terdiri dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 114 lulusan. Fakultas Hukum sebanyak 35 lulusan. Fakultas Teknik sebanyak 33 lulusan. Fakultas Farmasi sebanyak 53 lulusan, Program Pascasarjana S2 sebanyak 13 lulusan dan doktoral sebanyak 1 lulusan.
Wisuda UTA’45 Jakarta periode 2023 meluluskan mahasiswa yang salah satunya merupakan Wisudawan terbaik periode ini. Wisudawan terbaik diraih oleh mahasiswa Program Studi Manajemen bernama Isma Maisarah dengan capaian IPK 3.98.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah RI Teten Masduki yang hadir pada acara wisuda mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati.
“Semoga menjadi bagian dari pengembangan bangsa ke depan 2025 dalam menghadapi bonus demografi," ujarnya.
Dia menekankan perlunya peran generasi muda dalam kewirausaahan dan kreativitas dan inovasi.
"Sebagai insan yang Berpendidikan tinggi untuk menjadi wirausahawan tangguh dan berdaya saing,” ujar Teten.
Estafet Kepemimpinan
Ketua Umum APTISI Asosasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia HM Budi Djatmiko menyampaikan pentingnya generasi muda, lulusan dan mahasiswa dapat meneruskan estafet kepemimpinan.
"Menjadi bagian dari bela negara. Menjadi bagian dari masa depan bangsa indonesia. Indonesia negara kaya yang memiliki sumber penghasil komoditas dan pendapatan," ujarnya.
Dia menyatakan, banyak potensi yang diperoleh dari berbagai sektor pertambangan dan pariwisata alam. Bagaimana mengembangkannya dengan perlu dirawat, dibela, dikembangkan, dimanfaatkan, dirias, disyukuri dan dipelihara oleh kita semua. Menghapus korupsi, menegakkan keadilan, cacat hukum, ketahanan pangan, ketidaksetaraan sosial, dan lingkungan mapun teknologi.
Advertisement