Liputan6.com, Surabaya - Pasien Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga (Unair) dan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Kota Surabaya, dievakuasi di halaman depan gedung lantaran terkena imbas dari gempa di Tuban, Jawa Timur.
Salah satu pasien yang sedang dirawat di RS Unair Surabaya, Regina Gandi (19) mengatakan, bahwa pihaknya langsung dibawa untuk keluar oleh petugas rumah sakit untuk memastikan kondisi dalam keadaan aman.
Baca Juga
"Waktu itu saya sedang berada di lantai 7. Gempa paling terasa itu yang terakhir akhirnya dibantu keluar lewat jalur evakuasi," katanya saat ditemui di depan halaman RS Unair Surabaya, Jumat (22/3/2024).
Advertisement
Para pasien itu dibawa keluar, tepat ketika terjadi gempa susulan yang terjadi pada sekitar pukul 15.52 WIB.
Saat sudah berada di luar, seluruh pasien dikelompokkan sesuai kamar lantai masing-masing untuk memastikan pemantauan dan perawatan berjalan dengan baik. "Jadi, dikumpulin jadi satu di sini sama didampingi perawat," ucap Regina.
Hal yang sama juga disampaikan salah satu pasien, Dadang (33). Dia mengatakan, bahwa pihaknya sempat merasakan pantik, beruntung petugas dengan sigap mengambil langkah pengamanan pasien. "Dituntun satu-satu, pelayannannya bagus," ujarnya.
Dari pantauan di lokasi, hingga malam ini, seluruh pasien yang sedang berada di halaman rumah sakit itu, lengkap dengan peralatan tidur, infus hingga kursi roda.
Mereka juga akan tetap dipantau oleh pewarat hingga waktu dipastikan sudah aman. kapal terakhir berangkat ke Bawean pukul 20.00 malam ini,” ucapnya.
60 Kali Gempa Susulan
Terpisah, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, hingga pukul 18.40 malam ini telah terjadi 60 kali kejadian gempa di Kabupaten Tuban. Pada gempa terakhir berkekuatan 3,7 Skala Richter (SR).
"Hari ini paling lama durasinya, terjadi pada pukul 15.52 WIB, yakni gempa berkekuatan 6.5 SR dengan durasi 30 detik," ujar Gatot, Jumat (22/3/2024).
Malam ini, lanjut Gatot, pihaknya bersama Kementerian PU dan BMKG menuju ke Bawean untuk melihat kondisi terakhir pascagempa bumi di Tuban.
Gatot menegaskan, langkah yang dilakukan menunggu melihat kondisi di lapangan. "Ini karena
Advertisement