Masih Ada 193 Kali Gempa Susulan di Perairan Tuban, Hindari Bangunan Retak

Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa.

oleh Erik diperbarui 24 Mar 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2024, 10:00 WIB
Gempa Tuban
Letupan lumpur di obyek wisata Baby Volcano di Kradenan, Kabupaten Grobogan sempat membesar setelah terjadi gempa di Perairan Tuban, Jawa Timur. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

Liputan6.com, Tuban - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur mencatat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

"Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3/2024).

Zem menjelaskan gempa terakhir yang tercatat berkekuatan magnitudo 3,5 berlokasi 141 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer.

Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa.

"Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan," katanya.

Selain itu, lanjutnya, kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.

"Dan Alhamdulillah, masyarakat Tuban masih tetap aman dan tidak ada yang diungsikan dan lain sebagainya," katanya.

Imbauan untuk Warga Pulau Bawean

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengimbau warga Pulau Bawean yang bangunan rumahnya masih mengkhawatirkan untuk ditinggali, dan diharapkan menempati pos pengungsian yang telah disediakan untuk mengantisipasi gempa susulan.

"Kami mengimbau agar warga terdampak yang bangunan rumahnya kurang kuat atau mengkhawatirkan diharapkan menempati posko-posko yang telah disediakan, untuk antisipasi gempa susulan saat malam hari," ujar Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, usai menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait di Bawean, Gresik, Sabtu malam.

Gus Yani saat meninjau tenda-tenda darurat yang dibangun oleh warga di beberapa titik di Pulau Bawean, juga meminta agar sesama warga untuk selalu saling menjaga, dan bersabar karena masih dalam keadaan darurat.

"Bapak-bapak, ibu-ibu, kalau memang kondisinya tidak memungkinkan tidak apa-apa sementara di tenda darurat, Insya Allah intensitas gempanya sudah mulai berkurang, ada sedikit tapi goyangannya kecil," ucapnya.

Ia berharap, bencana ini bisa segera selesai agar semuanya dapat kembali di rumah masing-masing.

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya