Jangan Kelewatan, Ini Batas Aman Konsumsi Daging agar Tidak Hipertensi

Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan membeber tips terhindar dari darah tinggi atau hipertensi akibat makan daging.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 18 Jun 2024, 10:32 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2024, 10:01 WIB
Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan membeber tips terhindar dari darah tinggi atau hipertensi akibat makan daging.

Dia mengatakan saat merayakan hari raya Idul Adha disarankan makan daging dalam jumlah wajar atau sekitar 60-70 gram daging sekali makan untuk menghindari hipertensi. 

“Pada Hari Raya Idul Adha, sebanyak-banyaknya makan daging mungkin tetap saja ukurannya tiga porsi makan sehari, umumnya sekali makan kita mengonsumsi 60-70 gram daging,” katanya, Selasa 18 Juni 2204.

Dia meminta masyarakat untuk mengonsumsi daging dalam jumlah wajar karena pada Idul Adha, jumlah daging merah yang melimpah bisa membuat orang tergiur untuk mengonsumsinya. Batas aman diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko darah tinggi yang melonjak atau kolesterol yang terlalu tinggi saat hari raya.

Dia juga menyarankan untuk membatasi konsumsi daging yang berlemak untuk menghindari timbulnya kolesterol.

“Daging yang berlemak jangan terlalu banyak dimakan karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang umumnya lebih tinggi,” kata dia.

Konsumsi daging dalam sehari saat Idul Adha, kata Ali, tidak lantas menyebabkan darah tinggi atau kolesterol tiba-tiba naik sehingga batasan aman konsumsi daging harus benar-benar dipatuhi terlebih bagi yang sudah memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau kolesterol.

“Idul Adha makan daging kambing tidak serta merta tekanan darah atau kolesterol naik, kecuali bila orang tersebut memang sebelumnya sudah kena penyakit tersebut. Jadi, yang harus berhati-hati adalah yang memang sudah punya penyakit,” ucap Ali.

Kombinasi Sayuran Pendamping

Ilustrasi cara, membuat sate, daging kambing
Ilustrasi cara, membuat sate, daging kambing. (Photo by 8photo on Freepik)

Ali merekomendasikan saat mengonsumsi daging baik sapi atau kambing, kombinasikan dengan sayuran hijau sebagai pendamping yang baik.

Sayuran hijau atau yang berdaun hijau biasanya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan. Selain itu, memasak daging menggunakan rempah seperti cabai atau keluak bisa mengurangi dampak buruk lemak daging karena mengandung antioksidan.

Penderita Hipertensi Tetap Boleh Konsumsi Daging

Daging Kurban
Ilustrasi Daging Sapi Kurban / Freepik by bublikhaus

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, mengatakan penderita hipertensi tetap boleh mengonsumsi daging kambing, tetapi, dengan jumlah yang lebih sedikit dan lebih hati-hati.

Faisal saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Minggu, menyebut salah satu kiat yang bisa diterapkan adalah mengonsumsi daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari dan pilih bagian daging yang lebih bebas lemak.

"Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging (bagian) paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain," kata Faisal.

Konsumsi daging yang berlebihan, kata Faisal, akan menyebabkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) meningkat dan menumpuk di pembuluh darah, membentuk plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal itu menyebabkan jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh sehingga akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Sementara purin pada daging merah diubah menjadi asam urat di dalam tubuh, yang jika berlebihan dapat terjadi hiperurisemia yang merupakan faktor risiko hipertensi.

Faisal juga menyarankan penderita hipertensi untuk mengolah daging kambing secara sehat agar aman dikonsumsi, antara lain hindari metode menggoreng."Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, menumis, atau membakar," kata Faisal menjelaskan.

Infografis Sapi 1 Ton Kurban Presiden
Infografis Sapi 1 Ton Kurban Presiden
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya