Pengertian
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes. Penyakit ini sering digambarkan sebagai demam dengan karakteristik nyeri sendi yang hebat dan terkadang terus-menerus. Meski penyakit ini jarang mengancam jiwa, tetapi bisa menyerang siapa saja.
Saat ini, hampir seluruh provinsi di Indonesia berpotensi untuk mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) chikungunya. KLB sering terjadi pada awal dan akhir musim hujan.
Diagnosis
Untuk mendiagnosis penyakit chikungunya, dokter akan melakukan pemeriksaan darah seperti Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Karena gejala klinis chikungunya sangat mirip dengan demam dengue, maka pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk dilakukan.
Gejala
Gejala serupa dengan gejala demam dengue, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Meriang
- Mual
- Muntah
- Lemah
- Nyeri sendi
- Bercak kemerahan pada kulit
Hal yang membedakan gejala chikungunya dengan demam dengue adalah nyeri di persendian yang hebat, sehingga terkadang tangan dan kaki sulit digerakkan. Walau demikian, nyeri sendi ini paling banyak ditemukan pada dewasa. Sering kali pada anak tidak menimbulkan gejala apa pun.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam chikungunya. Secara umum, pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala. Demam ditangani dengan obat antipiretik, sementara obat anti inflamasi non steroid untuk nyeri sendi.
Dokter juga menganjurkan penderita untuk banyak istirahat dan meningkatkan asupan gizi agar dapat mempercepat proses kesembuhan. Bila Anda curiga terkena chikungunya, segeralah cari pertolongan ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Pencegahan
Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk melawan infeksi virus ini. Namun, Anda bisa mencegah chikungunya dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengontrol sarang nyamuk melalui cara-cara berikut:
- Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Kuras dan bersihkan tempat-tempat air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes. - Menggunakan bubuk abate
Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk abate ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali.
Takaran penggunaan bubuk abate adalah: untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk abate, atau 10 gram untuk 100 liter dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk menakar, gunakan sendok makan. Satu sendok makan yang diratakan di atasnya sama dengan 10 gram abate. Anda tinggal membaginya atau menambahnya sesuai dengan banyaknya air yang akan digunakan.
Jangan khawatir, takaran penggunaan abate tak perlu terlalu tepat. Selain menggunakan abate, Anda juga bisa mulai memelihara ikan di beberapa tempat air tersebut, karena ikan dapat membunuh atau memakan para jentik nyamuk.
Penyebab
Penyakit chikungunya disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk spesies Aedes, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopticus. Biasanya nyamuk-nyamuk ini menyerang pada siang hari, meski tidak menutup kemungkinan bahwa mereka juga dapat menggigit pada malam hari.
Berita Terbaru
Hasil Piala Suhandinata 2024: Indonesia Gebuk Makau di Laga Pertama
Apa Kabar Proyek Gasifikasi Batu Bara Bukit Asam?
Contoh Pencucian Uang dan Dampaknya Bagi Ekonomi, Simak Cara Mencegahnya
Dasco: Persiapan Pelantikan Anggota DPR Sudah 95 Persen, Tinggal Merapikan
Rahasia Diet MIND, Cara Jitu Jaga Otak Tetap Tajam Meski Menua
Amerika Serikat Bakal Ikut Nimbrung di IKN, Garap Proyek Ini
Jangan Panik Jika Keluar Keputihan Saat Sholat! Ini yang Harus Dilakukan Kata Ustadzah Halimah Alaydrus
Berkunjung ke Museum Abdul Haris Nasution di Hari Peringatan Peristiwa Pemberontakan G30S PKI
Besaran UMR Karawang 2024, Salah Satu Tertinggi di Indonesia
Jennifer Coppen Ingin Berhenti Pakai Baju Seksi Sepulang Umrah
Saksikan Sinetron My Heart Senin 30 September 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Nama Brigjen Mukti Juharsa Muncul di Sidang Korupsi Timah, Kejagung: Kewenangan Hakim Memanggil