Timpali Gus Yahya soal Pansus Angket Haji, Nusron Wahid Ditegur PBNU

Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru menyayangkan pernyataan Nusron Wahid yang dinilainya seolah mengoreksi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Jul 2024, 14:40 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 14:40 WIB
Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah. (Kredit foto: Tim Media PBNU)
Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah. (Kredit foto: Tim Media PBNU)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Nasyirul Falah Amru menyayangkan pernyataan Nusron Wahid yang dinilainya seolah mengoreksi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Menurut Nasyirul Falah, Nusron sebagai ketua lembaga di PBNU semestinya tidak perlu bicara demikian.

"Apalagi Gus Yahya hanya ditanya wartawan. Itu pun hanya jangan-jangan, bisa benar, bisa salah," kata Gus Falah sapaan akrab dari putra tokoh senior PPP, KH. Amru Al Mu'tashim itu, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (30/7/2024).

Gus Falah menilai apa yang dilakukan Nusron Wahid justru cenderung bermuatan dendam pribadi. Padahal, nama Nusron diketahui masih tercatat sebagai salah satu ketua lembaga di PBNU, yakni LPP PBNU.

"Nusron memang baru direposisi jabatannya di PBNU dari yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum kini menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU," jelas Gus Falah.

Gus Falah menjelaskan reposisi jabatan tujuanya semata untuk menjalankan aturan organisasi di PBNU. Sebab, wakil ketua umum di PBNU tidak dibenarkan rangkap jabatan dengan pengurus harian partai politik.

Seperti dirinya, ungkap Gus Falah, saat berpindah jabatan dari ketua PBNU ketika merangkap jabatan lain sebagai pengurus harian di salah satu sayap politik PDI Perjuangan.

"Saya juga diturunkan dari ketua PBNU kini menjadi wakil ketua Lembaga Tamir Masjid PBNU. Tapi kan ini aturan organisasi, jadi harus dijalani," kata dia.

Gus Falah lalu mengingatkan, sebelum mengoreksi pernyataan Gus Yahya, Nusron harusnya juga melihat tayangan secara utuh konteks pernyataan Gus Yahya. Sebab, ungkapan Gus Yahya tentang Pansus Angket Haji sebenarnya sebatas menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers pleno PBNU.

"Gus Yahya juga mengatakan pada wartawan yang tanya bahwa Pansus Haji bukanlah urusan PBNU. Namun karena wartawan tetap mengejar dengan pertanyaan itu, Gus Yahya kemudian menjawab secara normatif bahwa pelaksanaan haji bisa dilihat dari respons atau survei masyarakat apakah pelaksanaan haji tahun ini berhasil atau tidak," tutur Gus Falah.

Gus Falah meyakini, fakta penyelenggaran haji yang dinilai masyarakat yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Maka dari itu, jika Pansus Angket Haji tetap jalan, pernyataan Gus Yahya hanya merespons pertanyaan awak media.

"Gus Yahya secara berkelakar mengatakan, kemungkinan ada masalah pribadi di dalamnya," kata Gus Falah.

Jawab Kritik Gus Yahya, Nusron Wahid Tegaskan Pansus Haji Bukan Masalah Pribadi

Nusron Wahid
 Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (Liputan6.com/ Ola Keda)

Diberitakan sebelumnya, Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji dari Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, menepis pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Yahya Cholil Staquf yang menyebut Pansus Angket Haji dilatarbelakangi masalah pribadi untuk menyerang PBNU.

Nusron menegaskan, Pansus Angket Haji bukanlah keputusan pribadi anggota, melainkan keputusan resmi dalam rapat paripurna DPR yang disetujui fraksi-fraksi yang ada.

"Di DPR tidak mengenal masalah pribadi. Siapa pun menteri agama atau pejabat publik yang ugal-ugalan menjalankan pemerintahan dan diduga melanggar undang-undang, DPR sesuai tugasnya dalam pengawasan pasti menggunakan hak konstitusionalnya. Jadi akan tetap dipansus," kata Nusron Wahid dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).

Nusron mengimbau agar semua elemen kelembagaan, baik organisasi kemasyarakatan maupun lembaga negara untuk saling menghormati hak masing-masing.

"Sebaiknya antarelemen saling menghormati haknya. PBNU fokus urus umat dan pesantren. Soal Pansus Hak Angket sudah ada mekanisme dan aturannya di DPR. Ini urusan DPR dengan menteri agama. Tidak ada kaitannya dengan yang lain, termasuk PBNU yang bukan bagian dari pemerintahan. Apalagi jika dibawa pada sentimen pribadi, tidak pada tempatnya," ucap Nusron.

Pernyataan Ketua Umum PBNU Gus Yahya Soal Pansus Angket Haji Masalah Pribadi

Ketua Umum PBNU Angkat Bicara Terkait Pertemuan Lima Kader NU dengan Presiden Israel
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mempertanyakan tujuan dari pembentukan Pansus Angket Haji. Dia mencurigai, Pansus Angket Haji dilatarbelakangi masalah pribadi hanya untuk menyerang NU.

"Soal pansus ya, pansus haji ya. Nah, itu yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita. Pansus Haji kemudian nyerang NU, jangan-jangan ini masalah pribadi, ini jangan-jangan gitu loh," kata pria karib disapa Gus Yahya saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Tidak hanya itu, Gus Yahya juga menduga kritik dari Pansus Angket Haji juga erat kaitannya dengan posisi adiknya, Yaqut Cholil Qoumas, sebagai menteri agama RI.

"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya, misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar, PBNU ketua umumnya kebetulan saya, menterinya adik saya, lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini," kata Gus Yahya.

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya