Unilever Raup Untung Rp 3 Triliun di Kuartal III 2024, Bukti Transformasi Bisnis Berhasil

PT Unilever Indonesia Tbk dalam rilis kinerja kuartal III 2024 meraih profit Rp3 Triliun dari nilai penjualan Rp27,4 Triliun, meski masih dalam fase pemulihan kinerja emiten “UNVR” ini masih bisa dikatakan tangguh menimbang faktor eksternal yang kompleks.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Okt 2024, 13:12 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2024, 13:12 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Unilever Indonesia Tbk dalam rilis kinerja kuartal-3 tahun 2024 meraih profit Rp3 Triliun dari nilai penjualan Rp27,4 Triliun, meski masih dalam fase pemulihan kinerja emiten “UNVR” ini masih bisa dikatakan tangguh menimbang faktor eksternal yang kompleks.

Dalam paparan Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menjelaskan fokus aksi utama Perseroan mencakup lini-lini penting penggerak kinerja termasuk kategori, distribusi, biaya, dan organisasi.

Bagi Benji, penguatan merek dan portofolio utama dilakukan melalui penyegaran format dari merek utama seperti Tresemme Serum, Ponds Sun Serum dan Royco Saus Tiram yang menghasilkan kontribusi positif dan diterima oleh pasar sejak diluncurkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen.

Tata kelola inventori, dan distributive trade (DT) juga menjadi bagian strategi transformatif yang juga ditopang pola pemasaran yang efektif, dan memaksimalkan channel digital sesuai preferensi pasar. Hal ini juga menunjang efektivitas biaya promosi pada aspek pemasaran dan distribusi.

Benjie juga menambahkan bahwa Perseroan kini tengah fokus menata prioritas dan alokasi sumber daya sejalan dengan rencana strategis perseroan untuk penguatan masa depan. Tidak lupa, semua upaya ini diperkuat oleh organisasi yang adaprif melalui transformasi berkelanjutan, termasuk perubahan di tingkat kepemimpinan.

"Kami sepenuhnya percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Kami berkomitmen untuk bangkit lebih kuat, tangguh, dan siap meraih peluang di masa depan," ujar Benjie.

Menurutnya, transformasi ini diharapkan membawa budaya perbaikan berkelanjutan dan inovasi, menciptakan organisasi yang adaptif terhadap perubahan.

 

Transformasi Organisasi

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Benjie percaya bahwa transformasi organisasi akan membawa energi baru, budaya perbaikan berkelanjutan, dan inovasi. Dengan demikian, bisnis selalu siap untuk tantangan dan peluang di masa depan.

"Kami tetap fokus menghasilkan inovasi berkualitas dan konsisten untuk konsumen kami, sembari terus menavigasi lanskap pasar yang berkembang pesat," jelas Benjie

Menurut Lucia Nanny Lusida, Human Capital Expert dan International Certified Organization Transformation, transformasi ini juga sejalan dengan upaya sektor industri di tanah air yang terus mengintegrasikan berbagai sumber daya – mulai dari modal, lahan, teknologi, hingga kekayaan intelektual – sebagai sumber penciptaan nilai.

“Langkah Unilever Indonesia untuk bertransformasi adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap dinamika pasar. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit dalam menanggapi perubahan tren konsumen dan kondisi pasar yang semakin kompleks,” ungkap Lucia.

Namun, Lucia menyoroti bahwa setiap tahun selalu ada selisih antara jumlah lulusan baru dan ketersediaan lapangan kerja. "Kita perlu merubah paradigma menjadi 'tetap kerja' daripada sekadar mencari 'kerja tetap'," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya