Liputan6.com, Jakarta Pro dan kontra terkait keberhasilan Facebook mengakuisisi WhatsApp belakangan mulai ramai bermunculan. Baru-baru ini dilaporkan bahwa mayoritas pengguna perangkat mobile asal Jerman mulai meninggalkan WhatsApp dan beralih ke aplikasi perpesanan instan lainnya, yaitu Threema.
Bahkan, pihak pengembang Threema mengaku kaget karena jumlah pengguna aplikasi besutannya tiba-tiba bertumbuh dengan pesat dan merajai toko aplikasi Apple AppStore wilayah Jerman. Apakah penyebab sebenarnya?
Menurut yang dilansir laman Techcrunch, Senin (24/2/2014), sebagian besar pengguna asal Jerman dikabarkan lebih memilih untuk beralih menggunakan Threema karena menganggap WhatsApp tak lagi aman setelah diakuisisi Facebook. Berbagai data pribadi dan percakapan yang sifatnya privasi dikhawatirkan bocor atau dikuasai oleh pihak tertentu.
Hal ini jelas merugikan pihak WhatsApp dan Facebook, pasalnya sejauh ini tercatat sekitar 30 juta pengguna aktif WhatsApp berasal dari Jerman.
Kekahawatiran yang dialami oleh para pengguna asal Jerman sebenarnya sejalan dengan kebijakan Kanselir Jerman Angela Merkel yang beberapa waktu lalu telah memutuskan untuk menjaga lalu lintas jaringan internetnya berada dalam jangkuan aman dan tak tersentuh oleh AS.
Merkel yang gosipnya juga menjadi salah satu korban penyadapan badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), dengan tegas mengimbau negara-negara di wilayah Eropa untuk mengalihkan lalu lintas internet negaranya yang menuju ke AS.
Selain itu, NSA sendiri juga sempat diketahui berhasil menyusup dan menguasai data privasi para pengguna media sosial seperti Facebook, Google+, Twitter, dan masih banyak lagi.
Pengguna Jerman Berbondong-bondong Tinggalkan WhatsApp
Hal ini merugikan pihak WhatsApp dan Facebook, pasalnya sejauh ini tercatat sekitar 30 juta pengguna aktif WhatsApp berasal dari Jerman.
diperbarui 24 Feb 2014, 11:45 WIBDiterbitkan 24 Feb 2014, 11:45 WIB
Pada tahun 2009, Brian Acton rupanya pernah melamar pekerjaan di perusahaan jejaring sosial ternama Facebook dan Twitter namun ditolak.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada
Guru Madrasah Diserempet Mobil dan Ditembak Airsoft Gun di Jepara, Apa Motif Pelaku?
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah
Tips Memperlambat Putaran Meteran Air: Panduan Lengkap 2024