Liputan6.com, California - Dokter kini dapat mendiagnosis kelainan genetik langka pada anak hanya dengan melihat foto wajah. Melalui perangkat lunak pengenalan wajah yang baru saja dikembangkan, memungkinkan komputer untuk meneleti karakteristik wajah dalam kondisi tertentu, seperti down syndrome.
Di masa depan, software berbasis artificial intelligence (AI) itu disebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang baru lahir, sehingga bagi mereka yang terserang kelainan tertentu dapat diobati sejak dini. AI sendiri adalah kecerdasan buatan yang membuat sebuah mesin dapat melakukan apapun yang diinginkan sang perancang.
Perangkat lunak yang belum memiliki nama itu dikembangkan di Universitas Edinburgh dan Oxford, yang mana dapat mendeskripsikan struktur wajah berdsarkan sudut mata, hidung, mulut dan lainnya serta membandingkan hasilnya dengan database yang ada.
Mengutip laman Telegraph, Senin (30/6/2014), software itu diklaim dapat menampilkan perubahan bentuk wajah dan tengkorak dari kelainan genetik langka antara 30-40 persen. Peneliti berharap, ke depannya dokter dapat mendiagnosis kelainan dengan cara mengambil foto wajah pasien dari smartphone.
"Diagnosis gangguan genetik langka menjadi langkah yang sangat penting. Hal ini dapat memberikan kepastian pada orangtua dan membantu mereka untuk mengetahui risiko-risiko yang ada," kata pemimpin penelitian ini Dr Christopher Nellaker dari Medical Research.
Diagnosis itu, tambah Nellaker, juga dapat meningkatkan prediksi bagaimana suatu penyakit bisa disembuhkan atau memberikan penjelasan mengenai gejala-gejala yang disebabkan oleh kelainan genetik dan yang disebabkan oleh masalah-masalah klinis.
Deteksi Down Syndrome Pada Anak Bisa Lewat Ponsel
Dokter dapat mendiagnosis kelainan dengan cara mengambil foto wajah pasien dari smartphone.
diperbarui 30 Jun 2014, 07:12 WIBDiterbitkan 30 Jun 2014, 07:12 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Faktor Penyebab Kegagalan Timnas Indonesia di Fase Grup Piala AFF 2024, Penyerang Kurang Tajam
Taruna Akademi Angkatan Laut Raih 3 Medali Emas di Ajang NASPO & I2ASPO 2024
Industri Game Indonesia Masuk Era Keemasan, Ini Buktinya
Masih Relevankah Penyelenggaraan Kompetisi Bikini di Ajang Kontes Kecantikan untuk Pemberdayaan Perempuan?
Benarkah Tidak Boleh Sholat saat Adzan Masih Berkumandang? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Rafael Struick Dapat Banyak Kritik Selama Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, STY Beri Pembelaan
VIDEO: Iklim dan Minimnya Pekebun Muda Menekan Pasokan Pohon Natal
Timnas Indonesia Gagal Lolos Fase Grup Piala AFF 2024, Erick Thohir Akan Evaluasi Kinerja Shin Tae-yong
Pelajaran Berharga dari Kekalahan Timnas Indonesia Lawan Filipina, Disiplin dan Mentalitas Jadi Kunci
Harga Kripto 22 Desember 2024: Bitcoin Cs Kembali Terkoreksi
Koridor 1 Transjakarta Rute Blok M-Kota Terancam Dihapus, Ini Penyebabnya
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia