67% Konsumen Rela Berbagi Data Pribadi Demi Dapat Diskon

Sekitar 67% konsumen rela berbagi data pribadinya demi mendapat layanan tambahan ataupun potongan harga.

oleh Denny Mahardy diperbarui 08 Okt 2014, 16:11 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2014, 16:11 WIB
Internet attack
Ilustrasi (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Keamanan data dan privasi merupakan salah satu bagian paling penting di dunia digital. Akan tetapi, mengurus soal keamanan data di era digital menjadi masalah yang terbilang sulit dijalankan.

Dalam riset berjudul Accenture Digital Consumer 2014 terungkap bahwa 55% konsumen digital di dunia sangat perhatian soal privasi dunia digital. Namun, sekitar 67% konsumen rela berbagi data pribadinya demi mendapat layanan tambahan ataupun potongan harga.

George Pramadona, Managing Director for CMT-Technology Accenture Indonesia mengungkap fakta soal kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menyimpan data pribadinya pada penyedia layanan digital, tapi seringkali mengabaikan hukum atau undang-undang perlindungan data demi mendapat keuntungan tambahan.

"Saat ini, 52% masyarakat Indonesia mempercayakan data pribadinya pada bank. Lembaga lain yang dipercayakan untuk menyimpan data pribadi itu ialah penyedia layanan mobile kemudian search engine," kata Pramadona.

Lebih lanjut, Pramadona mengimbau perusahaan agar lebih banyak berinvestasi secara agresif pada inovasi dan pengembangan integrasi aplikasi dan multifungsi perangkat tanpa mengabaikan keamanan data pribadi pelanggannya.

Accenture menyebutkan perusahaan yang tak mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya akan berisiko lebih besar kehilangan pengguna. Selain itu, perusahaan tersebut bakalan memiliki potensi besar dan kerentanan diserang pihak lain.

Riset ini melibatkan 1.000 pengguna internet di Indonesia dari beberapa kota besar yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Balikpapan. Respondennya berasal dari kalangan kelas menengah dari sisi pendapatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya