Liputan6.com, Jakarta - Analis kenamaan dari Piper Jaffray, Gene Munster, mengatakan bahwa bocornya informasi rahasia tentang mobil pintar Apple adalah sebuah keuntungan. Di luar fakta apakah mobil pintar tersebut benar ada atau tidak, Munster memprediksi rumor yang sudah kadung menyebar luas ini akan mendongkrak nilai saham Apple dan membuat bahagia para investor.
"Dengan bocornya informasi mobil pintar ini --meski kebenarannya belum bisa dipastikan-- para investor akan dengan bahagia bermimpi membayangkan potensi Apple di masa mendatang," tulis Munster dalam laporannya yang dilansir laman Business Insider.
Namun apakah keputusan Apple untuk turut berkecimpung di industri otomotif adalah langkah yang menguntungkan?
Jurnalis Business Insider, Henry Blodget, dalam artikelnya mencoba membuat prediksi kalkulasi keuntungan Apple jika mereka benar-benar akan berkecimpung di bisnis otomotif.
Yang pertama, Blodget membayanglan jika Apple mengambil keputusan untuk memproduksi mobil canggih kelas premium dengan skala semewah Porsche, salah satu produsen mobil kelas premium kenamaan asal Jerman. Blodget pun mencoba membandingkan keuntungan bisnis Apple dengan Porsche.
Di tahun 2014 kemarin, Apple tercatat mencetak keuntungan sebesar US$ 53 miliar. Meningkat 28% dibandingkan tahun 2013 lalu dengan keuntungan US$ 182 miliar. Sementara Porsche, di periode yang sama 'hanya' mampu menghasilkan keuntungan sebesar US$ 26 miliar.
Menurut hasil penghitungan Blodget, jika Apple bermain di segmen mobil premium seperti Porsche, maka mereka hanya akan mampu mencetak peningkatan keuntungan sekitar 5% per tahunnya. Pertumbuhan yang terhitung kecil tentunya.
Lalu Blodget pun membayangkan jika Apple bermain di segmen mobil publik seperti yang dilakukan oleh General Motors (GM). Dan hasilnya ternyata lebih parah lagi. Di tahun 2014 kemarin GM 'hanya' mampu mencetak keuntungan sebesar US$ 1,5 miliar. Blodget menyimpulkan jika Apple bermain di segmen mobil publik, mereka hanya akan mampu mencetak peningkatan keuntungan sekitar 2%.
Jelas dari hasil kalkulasi Blodget di atas Apple tidak akan meraup banyak manfaat dari lini bisnis otomotif mereka. Terlebih Apple harus sangat sadar dengan fakta yang satu ini; mereka tidak bisa mencari manufaktur murah untuk merakit mobil. Berbeda kondisinya dengan proses produksi iPhone yang diserahkan kepada manufaktur asal Tiongkok, Foxconn. Ini artinya biaya produksi akan membengkak.
Belum lagi ancaman dari sederet pesaing bisnis, berbagai brand kenamaan yang sudah matang di bidang otomotif seperti Porsche, Mercedes, BMW, Tesla, Toyota, Ford, Audi, Lexus dan masih banyak lagi. Mereka tentunya tidak akan sebegitu mudah berbagi celah pasar dengan Apple.
Anda setuju Apple merambah industri otomotif?
(dhi/dew)
Terjun ke Industri Otomotif, Apple Bakal Untung Atau Rugi?
Apple tidak bisa mencari manufaktur murah untuk merakit mobil, berbeda dengan iPhone yang proses produksinya dilakukan di Tiongkok.
diperbarui 17 Feb 2015, 14:10 WIBDiterbitkan 17 Feb 2015, 14:10 WIB
Apple pun membuat sebuah proyek dengan sandi 'Titan' untuk menggarap mobil yang sanggup berjalan tanpa pengemudi.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Chicco Jerikho Senang Kembali ke Panggung SCTV Awards Setelah 14 Tahun Absen: Lebih Meriah
5 Klub Inggris yang Paling Dibenci, Bukan Cuma Manchester United
Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi
Adu Pengaruh Jokowi dan Anies di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Lebih Kuat?
Randai, Kesenian Minangkabau yang Sarat Makna
Sheila Dara Menang Piala Citra FFI 2024, Tak Sebut Nama Vidi Aldiano Tapi Tetap Memuji Suaminya
Anggota Komisi III DPR: OTT KPK Itu Kampungan dan Merugikan Uang Negara
Di Gelaran Electricity Connect 2024, PLN Icon Plus Hadirkan Inovasi Masa Depan ICONNEXT
Penjualan Tiket Film Dokumenter RM BTS 'RM: Right People, Wrong Place' di Indonesia Dibuka Hari Ini, Cek Harganya
Izin Keluar, Bank Muamalat Resmi Jadi Bank Kustodian
Diskusi Bareng Ketum The Jakmania, Suswono Janji Jadikan JIS Kandang Persija
Korban Investasi Bodong Trading DNA Pro Desak Kejari Bandung Kembalikan Uang Kerugian