Xbox Live Kembali Diserang Pasukan Peretes Kadal

Para penggila game terpaksa harus kehilangan akses ke layanan milik Microsoft itu selama tiga jam karena akses terbatas.

oleh Denny Mahardy diperbarui 17 Feb 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2015, 20:00 WIB
gallery-xbox-2-131123c.jpg
Bagi yang tidak ingin menikmati alunan house music, ratusan gamers tampak menjajal Xbox one sampai waktu games console itu diluncurkan (REUTERS/Gus Ruelas)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker Lizard Squad kembali muncul sebagai musuh bagi para pencinta video game di seluruh dunia. Kelompok peretas itu menyatakan diri baru saja membuat layanan video game online milik Microsoft kembali offline.

Hal itu diketahui melalui kicauan yang terdapat pada akun Twitter @LizardPhoenix yang diketahui sebagai akun resmi kelompok hacker usil itu. Dalam kicauannya Lizard Squad mengungkapkan 'Xbox (360) Live #offline'. 

Dikutip dari laman Mirror, pengguna mulai merasakan layanan video game online itu tumbang pada jam 5 pagi waktu setempat. Para penggila game terpaksa harus kehilangan akses ke layanan milik Microsoft itu selama tiga jam karena akses terbatas.

Xbox (360) Live #offline

— Lizard Squad (@LizardPhoenix) February 16, 2015 ">

Setelah layanan kembali online, akun yang dipakai untuk mengumumkan aktivitas Lizard Squad itu mengancam akan membuat serangan yang membuat layanan Xbox Live semakin lama tak bisa diakses.

Tumbangnya layanan video game online milik Microsoft ini memicu kekesalan para pelanggannya. Pasalnya, mereka merasa kecewa layanan yang dibayar dengan harga 40 poundsterling per tahun itu tak kunjung bisa diakses.

Tindakan ini sebenarnya bukan pertama kalinya dilakukan oleh Lizard Squad. Sebelumnnya, kelompok hacker ini telah menyerang Sony PlayStation Network dan Microsoft Xbox Live pada Hari Natal 2014 yang membuat layanan itu tak bisa diakses.

Microsoft sendiri tak memberikan komentar apapun terkait serangan yang masuk dan membuat layanannya terganggu. Pihaknya mengaku akan segera melakukan perbaikan di sistem keamanan yang mereka miliki demi mengamankan layanannya dari serangan hacker.

(den/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya